REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman akan melakukan tes swab massal ke pondok pesantren. Dari proses itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman memiliki target sebanyak 1.000 ustaz atau ustazah dapat dilakukan swab.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo mengatakan, kondisi perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman terus meningkat. Memasuki pekan keempat Juli 2020 saja, terdapat penambahan sebanyak 19 kasus positif.
"Sampai 26 Juli 2020 terdapat 181 kasus, tujuh kasus (3,87 persen) meninggal dunia, 52 kasus (28,73 persen) masih dirawat di rumah sakit dan 122 kasus (67,4 persen) sembuh," kata Joko di Pendopo Parasamya Sleman, Senin (27/7).
Untuk itu, berbagai langkah dilakukan dengan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Salah satu langkah preventif melalui skrinning di tempat-tempat yang memiliki resiko tinggi terjadinya penularan Covid-19.
Skrinning dilakukan lewat pemeriksaan PCR dengan swab. Targetnya orang-orang di tempat-tempat seperti puskesmas, RS, pondok pesantren, kantor pelayananan publik, tempat wisata, restoran, kafe pasar, terminal dan rumah ibadah.
Jumlah yang ditargetkan selama satu tahun kurang lebih 10 ribu orang. Sampai Agustus 2020, ditargetkan 5.000 orang sudah dilakukan pemeriksaan PCR lewat swab atau 1.000 orang setiap pekan.
"Dengan sasaran tenaga kesehatan di puskesmas dan di rumah sakit, ustaz di pondok pesantren, dan hasil penelusuran kontak erat dan tempat-tempat lain yang memungkinkan terjadinya penularan Covid-19 sangat tinggi," ujar Joko.
Dia mengatakan, sejak awal Juli 2020 pondok pesantren sudah mulai menerima santri dan umumnya sudah dilakukan karantina mandiri di pesantren. Beberapa sudah melaksanakan protokol kesehatan sejak santri datang ke pondok pesantren.
Untuk lebih mempersiapkan proses pembelajaran di pesantren setelah santri dinyatakan sehat, perlu dipersiapkan ustaz dan ustazahnya. Menurut Joko, mereka harus sehat dan bebas Covid-10, sehingga perlu dilakukan skrinning.
"Jumlah pesantren yang terdaftar di Kabupaten Sleman ada 146 pondok yang ditunjuang keberadaan ustaz yang cukup banyak. Untuk itu, swab massal di ponpes targetnya 1.000 ustaz yang dilakukan pemeriksaan PCR melalui swab," kata Joko.
Menurut Joko, awal swab bagi ustaz di pondok pesantren akan dimulai di Pondok Pesantren Pandanaran sebanyak 100 orang, yang akan dilaksanakan pada 29 Juli 2020. Untuk tenaga yang melakukan swab dari puskesmas dan Dinas Kesehatan.
Pada swab bagi 100 ustaz di Pondok Pesantren Pandanaran sekaligus dilakukan peluncuran slogan Cita Mas Jajar. Kepanjangan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pakai masker dan jaga jarak songsong adaptasi kebiasaan baru.
Selanjutnya, untuk skrinning ustaz dan ustazah di pondok pesantren lain akan ditargetkan 900 orang. Mereka tersebar di ponpes-ponpes di Turi bagian timur 300 orang, Turi bagian tengah 300 orang dan Turi bagian barat 300 orang.