Senin 27 Jul 2020 06:57 WIB

Lahan Bekas Tambang Pasir akan Jadi Objek Wisata Agrikultur

Lahan seluas 85 hektar kini mulai produktif dengan vegetasi dan pepohonan lebat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil ketika mengunjungi lahan bekas pertambangan pasir silika milik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) di Desa Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi
Foto: pemprov Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil ketika mengunjungi lahan bekas pertambangan pasir silika milik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) di Desa Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau lahan bekas pertambangan pasir silika milik PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) di Desa Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, akhir pekan lalu. Lokasi tambang telah habis masa berlaku Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan kini akan diubah jadi kawasan pariwisata dan pengembangan agrikultur.  

Kondisi lahan seluas 85 hektare kini mulai produktif dengan vegetasi dan pepohonan lebat. Hanya sebagian kecil bebatuan sisa tambang yang dibiarkan untuk keperluan penelitian.

"Ini bisa jadi sebuah percontohan, sejak tahun 2010 sampai sekarang kita bisa lihat sebelum dan sesudahnya. Dulunya penuh bebatuan seperti di planet mars, tadi saya putar-putar sudah tidak keliatan hanya sekian persen ada bekas pertambangannya memang sengaja dibiarkan untuk penelitian," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil menekankan, pemanfaatan lahan bekas tambang harus memiliki tiga nilai yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. "Saya titip bahwa harus punya tiga nilai, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Kalau hanya lingkungan sosial saja tapi ekonominya tidak ada, tidak akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar," katanya.

Selain itu, kata Emil, ia meminta PT SBI segera mempresentasikan rencana pengembangan lahan bekas tambang lengkap dengan proyeksi bisnisnya. Apabila berhasil dalam tiga sampai lima tahun, ia yakin kawasan ini akan menjadi percontohan pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi berdaya guna dan ramah lingkungan.

"Saya minta tahun ini dipresentasikan rencana membuat kawasan ini punya nilai tambah untuk masyarakat setempat. Apakah pariwisata atau pertanian yang tangguh dari disrupsi COVID- 9 dan bernilai ekonomi seperti jahe merah. Kalau berhasil ini akan menjadi contoh terbaik dari sebelumnya area tambang menjadi lebih berdaya guna dan ramah lingkungan," paparnya.

Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Provinsi Jabar, Gubernur akan mempertemukan PT SBI dengan stakeholders lain yang lebih paham mengelola ekonomi pariwisata skala besar. Menurutnya, pemanfaatan kawasan tidak bisa dilakukan oleh satu pihak tapi harus menggandeng pihak yang lebih berpengalaman.

"Nanti saya akan carikan orang-orang yang paham dalam mengelola ekonomi pariwisata berskala besar. Jadi saya sarankan jangan dikelola sendiri tapi mengajak berpartner," katanya.

Pemprov Jabar juga, akan meneliti produk pertanian yang cocok ditanam di ketinggian dan jenis tanah di lahan tersebut serta bernilai ekonomi tinggi di pasaran."Kita akan teliti produk pertanian apa yang laku di pasaran apakah jahe merah tapi apakah cocok dengan ketinggian dan tanah di sini nanti akan kita teliti, sehingga nanti masyarakat sekitar bisa turut berpartisipasi," kata Emil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement