REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Setelah Pasar Wage Purwokerto, giliran Pasar Sokaraja yang rencananya akan ditutup sementara. Hal ini menyusul adanya lima orang pedagang di pasar tersebut, yang hasil tes swabnya menunjukkan hasil positif.
''Rencananya, penutupan akan dilaksanakan selama tiga hari, mulai Senin (27/7) hingga Rabu (29/7),'' jelas Bupati Achmad Husein, Ahad (26/7).
Dia menyebutkan, sudah disampaikan pada Paguyuban Pedagang Pasar Sokaraja dan Paguyuban Parkir Sokaraja melalui video conference. ''Dengan demikian, seluruh pedagang sudah tahu kalau mulai Senin besok, pasar Sokaraja akan tutup,'' ujarnya.
Serupa dengan tindakan yang dilakukan di Pasar Wage, Bupati menyatakan, selama pasar ditutup, pihaknya akan melakukan pembersihan dan penyemprotan desinfektan secara menyeluruh di area pasar. Husein menyebutkan, penutupan pasar dilakukan karena dari test swab massal yang dilakukan terhadap pedagang Pasar Sokaraja, ditemukan lima pedagang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Dinperindag Kabupaten Banyumas, Yunianto, menyebutkan hasil test swab yang sudah keluarnya hasilnya, adalah hasil test swab yang dilakukan pada pedagang Pasar Sokaraja 17 Juli lalu. Saat itu, ada 150 orang pedagang yang diampil sampel swabnya.
''Hasilnya, ada lima orang yang positif,'' katanya.
Yunianto mengaku, kebijakan menutup sementara pasar ini, akan berdampak pada aktivitas ekonomi warga di wilayah tersebut. Namun dia menyatakan, upaya pemulihan ekonomi tidak dapat dipisahkan dengan upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dari adanya wabah.
''Penutupan pasar pasti berdampak terhadap ekonomi masyarakat sekitar. Tapi penutupan pasar ini harus dilakukan untuk memutus penyebaran Covid-19,'' jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto, menyebutkan, jumlah warga yang terdeteksi positif Covid 19 di Banyumas, masih terus bertambah. Hingga Ahad (26/7), jumlah warga Banyumas yang telah terjangkit Covid 19 mencapai 160 orang.
''Dari jumlah tersebut, 31 orang masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit. Para pasien ini hampir seluruhnya merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala) yang diketahui Covid 19 dari hasil pelaksanaan program test swab massal yang kita laksanakan sejak awal Juli 2020 lalu,'' jelasnya.