REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 23 santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Ponorogo, Jawa Timur dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan kembali ke pondok Sabtu (25/7) lalu. Kini, pihak pondok tinggal menunggu 33 santri lainnya yang masih dirawat di RS Lapangan Indrapura, Surabaya.
"Masih ada santri-santri yang kemarin kelompok terakhir diberangkatkan ke RSL Indrapura, Surabaya. Alhamdulillah kondisi mereka baik-baik semua," ujar Wakil Ketua dan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pondok Gontor, Ustaz Adib Fuadi Nuriz, saat dihubungi Republika, Ahad (26/7).
Sebanyak 33 orang ini diberangkatkan ke RS Lapangan Indrapura Sabtu (25/7) malam. Mereka merupakan santri yang hasil tes cepat (rapid test) maupun swab-nya diketahui reaktif Covid-19.
Ustaz Adib Fuadi menyebut Kampus 2 Pondok Pesantren Gontor telah melakukan tes cepat terhadap semua warganya. Mereka yang menunjukkan hasil reaktif lantas langsung diisolasi sembari menunggu giliran tes swab.
"Mereka yang hasilnya positif, langsung kita berangkatkan ke Surabaya. Sementara yang negatif, kita karantina dulu baru dikembalikan ke asrama," ujarnya.
Ia lantas menyebut, 23 santri yang telah dinyatakan negatif Covid-19 ini, setelah kembali dari RS, menjalani karantina di ruang isolasi khusus yang disiapkan pihak pondok. Mereka berada di ruang karantina selama satu minggu.
Disana, santri yang sembuh menjalani sesi olahraga bersama, seperti futsal, sembari diberikan pendampingan dari sisi psikologis atau psychological healing. Setelahnya, mereka dikembalikan ke asrama untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Ustaz Adib Fuadi juga menyebut seluruh tindakan dan usaha untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kampus 2 Gontor sudah dilakukan. Dengan tes cepat yang sudah dilakukan, ia menilai proses penyaringan sudah dijalankan.
"Istilahnya proses bersih-bersih sudah kita lakukan semua. Yang berada di dalam adalah yang bersih, dan yang berada di luar seperti di ruang isolasi atau di RS, tinggal kita pantau perkembangannya," ujarnya.
Sesuai dengan anjuran pemerintah maupun dinas kesehatan setempat, Pondok Pesantren Gontor telah menerapkan semua protokol kesehatan Covid-19. Santri diwajibkan memakai masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan setiap hendak memasuki ruangan.
Pondok menyiapkan sejumlah petugas untuk berjaga dan memperhatikan santri mana yang mentaati protokol atau tidak. Selama proses belajar mengajar berlangsung, Gontor hanya mengizinkan satu ruangan diisi setengah dari kuota total.
Para santri maupun pengajar juga diwajibkan mengikuti program baru, yakni berjemur setiap hari pukul 09:00 hingga 10:00 WIB. Selama proses berjemur, diputarkan lagu yang digunakan untuk senam bersama.
"Insya Allah 33 santri ini yang terakhir. Tapi kalaupun ada lagi, ya tidak apa-apa, namanya pandemi. Kami Satgas maupun warga Gontor siap dengan segala sesuatunya," ucap Ustaz Adib Fuadi.