LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Kabar tidak mengenakan menimpa tim Persib Bandung. Pelatih kepala Robert Alberts sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran terkena serangan jantung.
Usai mendapatkan tindakan medis, Robert menjelaskan kronologi dirinya dinyatakan terkena serangan jantung. Pelatih asal Belanda itu mengatakan serangan jantungnya terjadi, Selasa (21/7/2020) dini hari.
Robert mengaku tidak menyangka bisa terkena serangan jantung. Terlebih dirinya dalam kondisi sehat dan tidak ada keluhan apapun sebelum peristiwa itu terjadi. Bahkan dua minggu terakhir, pelatih berusia 65 tahun itu sempat bersepeda ke Tebing Keraton hingga Tahura bersama jajaran staf manajemen Persib.
"Saya sedang dalam pemulihan dari operasi jantung. Saya kena serangan jantung tanggal 21 Juli kemarin. sebelum itu saya sangat sehat saya banyak bersepeda, saya bersepeda dengan staf ofisial dan karyawan Persib lainnya. Kita sangat menikmatinya dan saya merasa sangat bagus. Saya merasa nyaman dengan olahraga saya," Kata Robert dalam kanal YouTube pribadinya, Kamis (23/7/2020) malam.
Namun saat bersepeda pada akhir pekan lalu, Robert mengatakan muncul keluhan nyeri pada lengan kirinya. Namun, lanjut Robert, kondisi tersebut tidak terlalu dipedulikan.
"Minggu lalu saya bersepeda lagi dan saya merasa nyeri di bagian lengan kiri saya. Tapi saya enggak terlalu peduli dengan itu karena itu biasa saja. Setelah itu saya juga operasi kuku kaki saya," ucapnya.
Namun Robert menuturkan, sejak muncul keluhan di tangan kirinya, kondisi kesehatannya mulai menurun. Dia juga menuturkan sejak Senin pagi dirinya mulai merasa tidak enak badan.
"Saya ke rumah sakit dengan dokter Raffi saya sudah diperiksa di rumah sakit ini juga. Dan hasilnya saya tidak apa-apa dan seharusnya saya harus cek up lagi setelah itu tapi ditunda sampai hari Selasa," ucap Robert.
Puncaknya, Selasa (21/7/2020) dini hari, Robert ambruk lantaran merasakan rasa sakit yang sangat hebat di dada bagian kiri dan lengan kirinya. Beruntung, dia langsung dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan cepat dari tim medis.
"Selasa jam 2 pagi saya merasa tidak sehat. Dan jam 3 pagi lengan, dada saya sakit sekali. Saya tidak tahan, saya keringetan dan saya merasa tidak nyaman sekali. Jadi 05.00 saya panggil taksi dan pergi ke rumah sakit Boromeus dan mereka langsung bilang saya kena serangan jantung," katanya.
Setelah mendapat pemeriksaan, eks pelatih Arema FC dan PSM Makassar itu mengalami gejala penyakit jantung koroner. Tim medis pun melakukan tindakan untuk menjalani operasi pemasangan kateter (balon) dan juga pemasangan ring pada jantungnya.
"Mereka Langsung membawa saya ke tempat operasi secepatnya untuk memasukan alat bantu ke jantung saya lewat nadi saya. Ada 3 arteri yang masuk ke jantung saya dan ternyata ada satu arteri yang tersumbat. Mereka menggunakan alat berupa balon untuk membukanya dan memasukkan selang ke dalamnya dan setelah itu darah bisa masuk ke jantung saya lagi dan semuanya kembali normal lagi dan tentu saja ada kerusakan di jantung saya," ungkap Robert.
Beruntung operasi berjalan lancar. Menurut rencana, Robert akan pulang dari rumah sakit dalam satu atau dua hari ke depan. Namun, masih ada tahapan yang masih harus dilakukan Robert sebelum bisa meninggalkan rumah sakit.
"Operasinya sukses terima kasih banyak untuk staf rumah sakit untuk memberikan yang terbaik. Dokternya sangat bagus dan cepat tanggap. Saat ini, saya sedang menunggu kabar dari dokter akan keluar dari rumah sakit 1 atau 2 hari lagi mungkin dan juga hasil ceknya akan keluar. Apa saja kerusakannya, sepertinya masih bisa dikontrol," ujarnya.