REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Gubernur Banten Wahidin Halim menyebut, penanganan pandemi corona atau Covid-19 di wilayahnya berlangsung dengan baik. Bahkan, dia mengeklaim, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui upaya pemerintah daerah di Banten dalam memutus rantai penyebaran.
Klaim ini dinyatakannya saat memberikan arahan dalam telekonferensi Rapat Rapat Evaluasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Tahap VI Wilayah Tangerang Raya bersama para kepala daerah kabupaten/kota.
"Upaya kita ini diakui Organisasi Kesehatan Dunia yang menyatakan bahwa dalam tiga pekan terakhir, kasus Covid-19 di Provinsi Banten menurun drastis", katanya Sabtu (25/7).
Menurut dia, setiap wilayah yang ada di Provinsi Banten telah melakukan berbagai upaya bergerak yang didukung oleh TNI-POLRI, sehingga hasilnya WHO mengakui bahwa Banten turun 50 persen. Dan berdasarkan laporan teeakhir, tingkat penularan semakin kecil dan semakin terbatas.
"Artinya, Covid-19 semakin tertangani dengan baik. Masyarakat kesadarannya cukup tinggi. Kita sepakati untuk bersama-sama saling menjaga," ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan agar kondisi ini tidak membuat pemerintah kabupaten/kota agar tetap waspada dan mengantisipasi berbagai hal terkait Covid-19 ini sampai Banten mencapai zona hijau.
"Jangan sampai kita terserang oleh gelombang kedua. Jika ini terjadi kita akan lebih repot lagi, bahkan bisa saja terjadi kepanikan di masyarakat," ujarnya.
Wahidin juga menuturkan, perpanjangan PSBB kali ini akan ada tekanan kepada pemerintah daerah untuk diijinkan kegiatan tatap muka layaknya aktivitas normal biasa, bahkan beberapa sudah berkirim surat langsung untuk minta ijin. Hal seperti ini menurutnya harus diperketat aturan izinnya.
"Dari awal prinsip saya, kita akan jadikan Banten zona hijau dan kita akan tetap perketat pengawasan," katanya.