REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Kantor Kelurahan Jamsaren, Kota Kediri, Jawa Timur, membuat inovasi dengan menggratiskan fasilitas wifibagi siswa sekolah dengan tujuan agar proses pembelajaran daring bisa berlangsung dengan lancar.
"Kami tergerak untuk menggratiskan wifi yang ada di kantor kelurahan kami untuk anak-anak sekolah, karena banyak orang tua yang mengeluh pengeluaran mereka bertambah karena harus membelikan paketan data untuk anak-anak," kata Kepala Kelurahan Jamsaren, Kota Kediri Zaki Zamani di Kediri, Jumat (24/7).
Ia mengatakan, fasilitas wifi gratis tersebut diberikan oleh Kelurahan Jamsaren, Kota Kediri menyesuaikan dengan jam kerja di kelurahan.
"Kebanyakan anak-anak ini datang bersama orang tuanya yang mendampingi belajar, karena kebanyakan yang ke sini yang baru masuk sekolah dasar (SD), jadi perlu pendamping. Selain itu kan yang dipakai juga telepon seluler orang tuanya," kata dia.
Program fasilitas wifi gratis tersebut sudah berlangsung sejak Senin (20/7). Puluhan anak mulai dari TK sampai SMA serius dengan gawainya masing-masing di aula Kelurahan Jamsaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Karena banyak yang datang, pihak kelurahan harus menggelar dua karpet untuk mereka duduk lesehan. Hal itu dilakukan karena meja dan kursi yang disediakan untuk belajar anak-anak tersebut tidak cukup.
Zaki mengatakan pihak kelurahan tidak membatasi siapa yang ingin memanfaatkan wifi gratis tersebut. Fasilitas tersebut tidak hanya terbatas pada pelajar saja, warga yang lain juga boleh memanfaatkannya.
"Silakan, siapa saja boleh pakai fasilitas ini. Kebetulan di kelurahan punya tiga jaringan internet, cukup kuat kok. Dan ini tidak mengganggu pelayanan kami di kelurahan," kata Zaki.
Ia juga menambahkan di masa pandemi Covid-19 ini, pihaknya juga lebih memperketat warga yang hendak masuk ke kantor kelurahan, terlebih lagi di dalam aula. Mereka harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pemeriksaan suhu tubuh, memakai masker dan menjaga jarak selama di dalam aula.
"Kami memakai tenaga ketentraman dan ketertiban (trantib) yang kami berdayakan untuk melakukan pengecekan suhu tubuh," ujar Zaki.
Berliana, siswa SMPN 5 Kota Kediri mengaku sangat senang bisa belajar dengan fasilitas wifi gratis di kelurahan tersebut. Menurutnya hal ini sangat membantunya untuk mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas dari sekolah, karena saat ini kegiatan belajar mengajar masih dilakukan secara daring.
"Karena kalau di rumah paket internetnya cepat habis, jadi sama ibu disuruh ke sini," kata Berliana yang merupakan pelajar kelas delapan tersebut.
Selain itu, ia juga biasa belajar di aula bersama dengan teman-temannya yang lain. Banyak teman-teman sekelasnya yang juga warga Kelurahan Jamsaren ikut bersama belajar di aula kantor kelurahan.
Pemkot Kediri hingga kini masih menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring demi mencegah penyebaran Covid-19. Pemkot juga masih menunggu pusat terkait dengan kegiatan resmi di sekolah.