Sabtu 25 Jul 2020 01:56 WIB

Sleman Simulasi Protokol Kesehatan Museum Gunung Merapi

Museum Gunung Merapi dinilai telah menjalankan protokol kesehatan yang cukup baik.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana Museum Gunungapi Merapi (MGM) di Jalan Kaliurang, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (28/12).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Suasana Museum Gunungapi Merapi (MGM) di Jalan Kaliurang, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman kembali melakukan simulasi penerapan normal baru di obyek wisata. Kali ini, uji coba dilakukan di Museum Gunung Api Merapi (MGM) di Jalan Kaliurang, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem.

Bupati Sleman, Sri Purnomo merasa, MGM telah melaksanakan protokol kesehatan yang cukup baik mengantisipasi penyebaran Covid-19. Pengunjung diwajibkan cuci tangan dan memakai masker, diperiksa suhu tubuh, serta menjaga jarak.

Baca Juga

"Dari pihak museum juga telah membuat rute pengunjung selama di dalam museum, serta membuat tanda untuk jaga jarak di lantai, sehingga tidak terjadi kerumunan," kata Sri, Jumat (24/7).

Ia mengatakan, kegiatan pariwisata juga dipengaruhi seberapa besar tingkat penyebaran Covid-19 di tingkat regional. Dia berharap, masyarakat menjalankan protokol Kesehatan agar Kabupaten Sleman kondusif untuk pariwisata.

Sri turut berharap, kegiatan pariwisata di Kabupaten Sleman ke depan dapat berangsur normal. Namun, tentu saja tetap memprioritaskan keamanan bersama dengan selalu menjalankan protokol Kesehatan yang berlaku.

"Pada masa pandemi seperti saat ini bisa mencapai 50 persen saja sudah bagus sekali, dan tentu membutuhkan situasi yang aman secara umum. Jika jumlah Covid-19 bertambah terus, walaupun museum dibuka, siapa yang mau datang," ujar Sri.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengungkapkan, mereka telah melakukan verifikasi di berbagai fasilitas pariwisata. Seperti obyek wisata, arena bermain, hotel, rumah makan, tempat karaoke dan hiburan malam.

Ning mengimbau pengusaha pariwisata terus konsisten menjalankan protokol kesehatan. Sekaligus, memberikan edukasi sumber daya manusia dan setiap pengunjung agar tidak terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

"Karena tujuan kita tidak hanya melindungi tamu atau pengunjung saja, tapi juga kepada SDM kita," kata Ning.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement