Kamis 23 Jul 2020 23:38 WIB

KPPAD Kepri Catat 41 Anak Terinfeksi Covid-19

KPPAD Kepri menyebut kebanyakan anak yang tertular Covid-19 dari Batam

Covid-19 (ilustrasi).Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 41 anak di daerah itu yang menjadi korban positif COVID-19 dengan rincian dua anak meninggal, sembuh 35 anak dan sedang dirawat empat anak.
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 41 anak di daerah itu yang menjadi korban positif COVID-19 dengan rincian dua anak meninggal, sembuh 35 anak dan sedang dirawat empat anak.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 41 anak di daerah itu yang menjadi korban positif COVID-19 dengan rincian dua anak meninggal, sembuh 35 anak dan sedang dirawat empat anak.

‘’Kebanyakan anak yang jadi korban COVID-19 itu berada di Batam dan masuk dalam beberapa klaster penularan, seperti klaster donat di Seraya, klaster di Bengkong Sadai, klaster Sukajadi,’’ kata Ketua KPPAD Kepri, Erry Syahrial di Tanjungpinang, Kamis (23/7).

Menurut Erry, angka anak jadi korban COVID-19 cukup tinggi dan membuktikan bahwa anak termasuk kelompok rentan terkena wabah tersebut. Kondisi ini juga terjadi di daerah/provinsi lainnya di Indonesia.

‘’Ini menjadi dasar bagi Tim Gugus Tugas COVID-19 untuk menunda anak bersekolah dan masih menerapkan sistem belajar daring di rumah,’’ tutur Erry.Di tempat terpisah,Plt Gubernur Kepri Isdianto mengingatkan orangtua agar aktif mengajak anak-anaknya untuk displin terhadap protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan setelah beraktivitas, selalu menggunakan masker dan menjaga jarak.

"Orangtua atau keluarga harus menjadi teladan positif bagi anak-anak dalam segala hal, termasuk dalam menjaga diri agar terlindung dari paparan COVID-19," sebut Isdianto.

Ia memahami dengan kondisi anak-anak Kepri saat ini apalagi sudah berbulan-bulan tidak ke sekolah. Ada kerinduan bermain bersama teman-teman di sekolah.

Namunia mengimbau anak-anak tetap rajin belajar di rumah. Tentunya dengan pengawasan orangtua, agar proses belajar mengajar tetap efektif."Kita berdoa agar pandemi ini segera berakhir, sehingga anak-anak bisa ke sekolah bertemu dengan guru dan teman-temannya," ucap Isdianto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement