REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat Novrial meminta semua pengelola tempat wisata agar melengkapi sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan. Sejak destinasi wisata dibuka kembali, belum semua destinasi wisata melengkapi fasilitas pendukung protokol kesehatan seperti penanda jaga jarak dan sarana cuci tangan.
"Pengelola harus menerapkan secara ketat protokol kesehatan," kata Novrial, Kamis (23/7).
Diawali sebelum pengunjung memasuki lokasi, cek suhu tubuh. Pengunjung juga wajib pakai masker dan selalu menjaga jarak dengan pengunjung lain. Pengelola juga perlu mengatur pengunjung sesuai kapasitas lokasi dan diawasi secara kontinyu oleh petugas.
Kemarin, Novrial melakukna peninjauan ke objek wisata Mega Mendung di kawasan Silaiang, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Di sana Pemda Sumbar mendapat laporan kalau pengunjung masih cenderung mengabaikan protokol kesehatan sejak objek wisata itu dibuka pada 8 Juni.
Novrial berharap manajemen pengelola Mega Mendung mengatur jaga jarak antar pengunjung dan memasang tempat informasi detail mengenai protokol kesehatan yang harus ditaati pengunjung. Kemudian, Dispar Sumbar juga meminta pengelola membatasi jumlah pengunjung yang masuk ke dalam kolam pemandian.
"Displin adalah faktor kunci keberhasilan menekan penyebaran wabah Covid-19," ucap Novrial.
Ketua Asosiasi Pengelola Objek Wisata Mega Mendung Hendri mengakui belum maksimal dalam mematuhi SOP destinasi wisata di era new normal. Karena mereka belum memiliki sarana dan prasarana sesuai protokol kesehatan.
Ke depan, asosiasi akan lebih disiplin agar pengelola dan pengunjung sama-sama mematuhi protokol kesehatan. Supaya objek wisata Mega Mendung tidak menjadi klaster penularan Covid-19.
Ia mengaku, selama beraktifitas kembali sejak 8 Juni pengelola sepakat dan berkomitmen untuk selalu menerapkan dan mengingatkan pengunjung terkait protokol kesehatan. "Tapi belum maksimal karena belum semua pengelola melengkapi sarana prasarana sesuai protokol kesehatan," kata Hendri.