Kamis 23 Jul 2020 10:14 WIB

Jumlah Pengunjung Pasar Tradisional Cileungsi Menurun

Para pedagang Pasar Cileungsi terlihat memakai masker dan sibuk melayani pembeli.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap melakukan tes diagnosa cepat (rapid test) pedagang pasar di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/6/2020). Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan rapid test gratis di sejumlah keramaian seperti pasar tradisional untuk memutus rantai penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA /Yulius Satria Wijaya
Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap melakukan tes diagnosa cepat (rapid test) pedagang pasar di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/6/2020). Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan rapid test gratis di sejumlah keramaian seperti pasar tradisional untuk memutus rantai penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, CILEUNGSI — Pasar trandisional Cileungsi, Kabupaten Bogor terkena imbas dari pandemi virus corona. Sebelumnya diumumkan sebagai klaster penyebaran ternyata pengunjung pasar berkurang sangat besar.

Pemilik toko Amanah, Ade (50 tahun) di pasar menyebut penurunan pengunjung hingga 70 persen. Ia juga menyebut di hari libur bahkan penurunan sangat terasa.

“Menurun drastis, bisa di bilang 70 persen turun. Biasanya rame sampe penuh apalagi Sabtu- Minggu sekarang mah sepi,” kata Ade kepada Republika, Kamis(23/7).

Selain itu dia juga bercerita semenjak ada kabar penyebaran virus di pasar, beberapa langganannya mengaku takut datang ke pasar. “Kalau saya tanya teman di pasar lain sama juga sepi. Kalau terkait berita ya memang ada beberapa pelanggan mengaku takut, tapi pas kita kasih penjelasan sudah biasa lagi,” ujar dia.

Senada, pedagang baju bernama Novi (17) menyebut terjadi penurunan pengunjung yang cukup besar. Ia turut bercerita bahwa pengurus pasar membuat beberapa imbaua dan aturan baru setelah Covid-19 seperti jam buka pukul 04.00 WIB dan tutup wajib jam 16.00 WIB.

“Iya sepi, berapa persennya kita enggak tahu tapi sepi. Kita diminta buka jam 4 pagi tutup jam 4 sore, pake masker sama sering cuci tangan aja katanya,” ujar dia.

Salah satu pengunjung, Siti (33) menyebut tetap rajin ke pasar untuk membeli sayuran. Terkait melindungi diri ia menyebut tetap memakai masker dan terus mencuci tangan.

“Ya kita belanja sayur, gak khawatir. Mau kayak gimana lagi, soalnya ini pasar terdekat. Kita pake masker sama sering cuci tangan saja, Bismillah,” kata dia.

Hasil pantauan Republika, suasana pasar pada pukul 07.00 WIB tetep terlihat ramai. Para pedagang terlihat memakai masker dan sibuk melayani, pada bagian sayur dan daging yang terlihat di bagian bawah gedung. Untuk bagian ruko atas terlihat beberapa toko baru buka dengan penjaga yang sibuk bersih-bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement