Rabu 22 Jul 2020 22:52 WIB

Kemensos Matangkan Bansos Guna Tingkatkan Realisasi Anggaran

Hal ini dilakukan tetap dengan memperhatikan asas akuntabilitas.

Menteri Sosial Juliari P Batubara menyapa anak-anak korban banjir bandang saat berkunjung di posko pengungsian di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (17/7/2020). Kunjungan tersebut untuk meninjau dan memberikan santunan kepada korban banjir bandang.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Menteri Sosial Juliari P Batubara menyapa anak-anak korban banjir bandang saat berkunjung di posko pengungsian di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (17/7/2020). Kunjungan tersebut untuk meninjau dan memberikan santunan kepada korban banjir bandang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial mengambil beberapa opsi untuk mengikuti arahan Presiden Joko Widodo, khususnya terkait percepatan realisasi anggaran. Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan, jajarannya akan tetap memperhatikan asas akuntabilitas dan ketepatan sasaran.

Dia mengatakan, hal ini merupakan bagian dari penyempurnaan distribusi bantuan sosial (bansos) gelombang II, yakni pada Juli-Desember 2020.

Juliari menyatakan, salah satu pilihan yang sedang dimatangkan adalah sejauh mana dimungkinkan untuk menyalurkan dua kali dalam sekali penyaluran. Pematangan berbagai pilihan ini, kata dia, tidak lepas dari kesadaran adanya sifat extra ordinary , agar masyarakat terdampak segera mendapat bantuan. 

Di lain pihak, prinsip ketepatan sasaran bansos juga menjadi perhatian penting. “Tentu saja dalam proses itu, kami perlu berkoordinasi dengan mitra kami, misalnya dalam hal ini, PT Pos Indonesia,” kata Mensos di Jakarta, Rabu (22/7)?

Dia menjelaskan, Anggaran Kemensos RI mengalami peningkatan signifikan sejalan dengan penugasan khusus terkait dengan penanganan dampak Covid-19. Dari anggaran tahun 2020 sebesar Rp 62.767.643.594.000, anggaran Kemensos naik menjadi Rp 104.453.849.680.000. Termutakhir, kembali mendapat tambahan, sehingga anggaran Kemensos menjadi Rp124.76.919.106.000. 

Sejauh ini, data pada aplikasi berbasis daring Online Monitoring - Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (Om - SPAN) realisasi tertinggi anggaran Kemensos mencapai 63,4%, pada 14 Juli 2020. Dengan realisasi anggaran tersebut, Kemensos menempati posisi paling tinggi di antara K/L.

Namun sejalan dengan arahan Presiden, Mensos tetap menekankan kepada jajaranny untuk mendorong akselerasi realisasi anggaran.

“Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, dengan anggaran Kemensos saat ini sebesar Rp124,76 triliun saya minta untuk bekerja keras mengakselerasi realisasi anggaran. Namun dalam waktu bersamaan juga harus dikelola dengan transparan dan akuntabel,” katanya.

Di lain pihak, tingginya realisasi anggaran Kemensos, tidak lepas dari berbagai terobosan yang sudah dilakukan Kemensos, termasuk dalam penyaluran bansos tunai (BST). Dalam penyaluran BST, Mensos sudah menginstruksikan PT Pos Indonesia untuk menambah durasi layanan dari pagi hingga malam, menggerakkan semua sumber daya.

“Kemudian agar PT Pos juga menambah loket-loket dan titik lokasi penyaluran di komunitas, seperti kantor desa, kantor kelurahan, sekolahan, pos RW, dan sebagainya. Agar pelayanan terhadap KPM makin dekat,” katanya. 

Penyaluran bantuan dilakukan secara simultan. Ia menjelaskan, artinya, disalurkan  bersamaan antara salur dengan pemutakhiran perubahan data. Ini untuk mempercepat dan meningkatkan ketepatan sasaran. 

Untuk mengakselerasi distribusi, dan menjaring elemen masyarakat yang belum tersapa bansos, Kemensos juga menyalurkan sembako Banpres

"Ini disarukan melalui komunitas dengan ormas, organisasi pemuda, pesantren, komunitas pekerja seni, teater, organisasi kedaerahan, mahasiswa dan sebagainya. Untuk mengakselerasi distribusi ke masyarakat, juga dilakukan penambahan armada transportasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement