Selasa 21 Jul 2020 18:20 WIB

Jatim Disarankan Terapkan Metode Pool Test Covid-19

Jatim belum bisa memastikan apakah akan menerapkan metode pool test

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Pekerja merapikan tempat tidur di Sarana Olaraga Tri Dharma yang dijadikan ruang isolasi mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur, Senin (20/7/2020). Petrokimia Gresik mengubah sarana olaraga tersebut menjadi ruang isolasi mandiri COVID-19 yang terdiri dari 40 ruangan dengan kapasitas 80 tempat tidur yang telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung, hal itu bertujuan sebagai bentuk antisipasi tingginya kasus mewabahnya virus Corona di Surabaya Raya.
Foto: ANTARA /Zabur Karuru
Pekerja merapikan tempat tidur di Sarana Olaraga Tri Dharma yang dijadikan ruang isolasi mandiri COVID-19 di Gresik, Jawa Timur, Senin (20/7/2020). Petrokimia Gresik mengubah sarana olaraga tersebut menjadi ruang isolasi mandiri COVID-19 yang terdiri dari 40 ruangan dengan kapasitas 80 tempat tidur yang telah dilengkapi sejumlah fasilitas pendukung, hal itu bertujuan sebagai bentuk antisipasi tingginya kasus mewabahnya virus Corona di Surabaya Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Labor Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, dr. Andani Eka Putra membantu mempercepat penanganan Covid-19 di Jawa Timur. Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan selama beberapa hari dr Andani mengunjungi RSUD dr Soetomo untuk diskusi terkait penanganan Covid-19 di Jawa Timur.

"Kita sharing pengalaman termasuk dengan ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) dan ahli mikrobiologi, barangkali bisa membantu di Jawa Timur khususnya di Surabaya Raya," kata Joni, di Surabaya, Selasa (21/7).

Joni mengungkapkan, dalam diskusi yang digelar, sempat juga dibahas terkait penerapan metode pool test di Jawa Timur untuk meningkatkan kapasitas testing kasus Covid-19. Namun, kata Joni, metode pool test ini baru bisa dikerjakan jika Transmission Rate (TR) pada suatu daerah kurang dari 1 (satu)

"Kalau lebih dari 1 tetap bisa tapi membutuhkan cost (biaya) yang besar," ujar Dirut RSUD dr. Soetomo tersebut.

Joni belum bisa memastikan, apakah metode pool test ini akan diterapkan di daerah lain di luar Surabaya Raya yang TR-nya kurang dari 1. Joni mengatakan, pihaknya masih akan melihat perkembangan kasus Covid-19 di wilayah setempat.

"Kita lihat perkembangannya akan digunakan di mana," ujar Joni.

Joni mengatakan, Jawa Timur saat ini mempunyai 27 laboratorium pemeriksaan PCR dan 17 laboratorium yang menggunakan TCM. "Kemampuan testing kita bisa mencapai 3.000 spesimen per harinya," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas Padang dr. Andani Eka Putra menyatakan kesiapannya Pemkot Surabaya dalam upaya percepatan penanganan Covid-19. Salah satunya adalah rencana peningkatan kapasitas pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Surabaya.

“Salah satu solusi yang kita rancang adalah Labkesda Surabaya itu kita aktifkan, kita aktifkan dengan target se-optimal mungkin. Paling tidak pada akhir bulan Agustus itu Labkesda Surabaya itu bisa sampai 4000 sampel per hari,” kata dr. Andani.

Salah satu tujuan dr. Andani datang ke Surabaya adalah untuk menginventarisasi apa saja kebutuhan untuk pengembangan lab pengujian Covid-19 di Surabaya. Termasuk pula pengembangan kapasitas, alur sistem kerja, hingga kebutuhan tenaga SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni.

“Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sudah menyatakan bahwa apapun kebutuhan Jatim, Labkesda Surabaya, BNPB akan berusaha untuk memenuhi,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement