REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keberadaan entrepreneur sangat menentukan kemajuan sebuah negara. Berdasarkan penelitian Mc Lelland dan Bank Dunia, prasyarat suatu negara-bangsa menjadi maju, sejahtera, dan berdaulat adalah jumlah entrepreneurnya minimal 7% lebih dari total penduduknya.
Menurut Daniel Priestley (2013), “Entrepreneur adalah seorang yang mampu menangkap suatu peluang dan kemudian mengubahnya menjadi bisnis yang sukses.” Sedangkan Ciputra (2009) mendefinisikan entrepreneur adalah seorang yang mampu mengubah rongsokan menjadi emas.
Geoffrey G Meredith et al (2000) mengemukakan, “Para wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.”
Pakar kelautan dan perikanan, Prof Rokhmin Dahuri menegaskan, “Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.”
Sampai tahun 2018, jumlah entrepreneur di Indonesia baru 3% total penduduk, tetapi yang aktif dan produktif hanya 0,43%. Sedangkan, di Thailand, Malaysia, dan Singapura berturut-turut sudah mencapai 4%, 5%, dan 7%.
Karena itu, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menaruh perhatian besar pada usaha mencetak para entrepreneur. “UBSI mendorong para mahasiswanya agar menjadi pengusaha. Artinya, mereka kuliah di UBSI sambil merintis dan mengembangkan usaha bisnis. Bahkan tagline BSI Entrepreneur Center (BEC) adalah ‘Jadi pengusaha sebelum wisuda’,” kata Ketua BEC, Fuad Nur Hasan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (20/7).
Fuad menambahkan, dalam hal ini, UBSI tidak hanya sekedar mendorong mahasisanya merintis dan mengembangkan usaha bisnis. UBSI juga memfasilitasi mahasiswa agar bisa betul-betul menjadi pengusaha pada saat masih kuliah di UBSI. “Untuk itu, UBSI mendirikan BSI Entrepreneur Center (BEC),” ujarnya.
Fuad mengemukakan, BSI Entrepreneur Center (BEC) memberikan coaching kepada para mahasiswa UBSI yang tertarik bidang bisnis untuk belajar berbisnis sejak masih kuliah. Dalam hal ini, BEC memberikan mentoring dan mempertemukan mahasiswa yang belajar entrepreneurship dengan berbagai pengusaha untuk belajar dan praktik langsung mengenai dunia bisnis. “Dengan demikian, saat masih kuliah mereka sudah bisa menjadi pengusaha yang berhasil,” paparnya.
Fuad mengajak anak-anak muda, lulusan SLTA/sederajat untuk memilih kuliah di UBSI. “Di UBSI Anda tidak hanya akan mendapatkan pendidikan akademik. Kalau Anda berminat bisnis, Anda akan diberi coaching oleh BEC, sehingga Anda bisa menjadi pengusaha sebelum wisuda,” ujarnya.