REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pengelola berbagai tempat wisata termasuk desa wisata di Jawa Tengah dilarang membuka kembali aktivitas kunjungan wisata di masa pandemi Covid-19 tanpa seizin pemerintah. Hal ini agar pengelolaan destinasi wisata dapat terkontrol di tengah risiko penyebaran pandemi yang masih sangat rentan.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, aktivitas kunjungan wisata di masa pandemi memang telah menggeliat lagi di Jawa Tengah. Dalam situasi masih pandemi, pengelola tempat wisata harus tetap ekstra hati-hati dalam menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
Tak terkecuali bagi para pengelola desa wisata yang ada di Jawa Tengah. Karena desa wisata kini juga semakin populer sebagai alternatif bagi aktivitas wisata yang relatif terjangkau oleh masyarakat.
"Ini agar kegiatan wisata tidak menjadi episentrum penyebaran wabah corona di Jawa Tengah," ungkap Ganjar, di Semarang, Senin (20/7).
Pernyataan ini disampaikan Gubernur Jateng menanggapi maraknya perbincangan warganet seputar ramainya aktivitas kunjungan wisata di puncak Telomoyo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Ahad (19/7).
Video kemacetan dan kerumunan ribuan pengunjung aktivitas wisata di puncak Telomoyo pun yang sempat viral di media sosial. "Saya sudah menelpon pengelola Telomoyo untuk menutup tempat wisata alam tersebut," ujar Ganjar.
Ganjar juga mengaku sudah mengecek dan meminta informasi lebih jauh mengapa puncak Telomoyo bisa dipadati ribuan pengunjung. Hal itu karena ada yang membuat vlog negeri di atas awan.
"Pemandangan Puncak Telomoyo memang bagus hingga semua datang. Saya langsung minta ditutup dan memang sudah ditutup untuk dilakukan evaluasi," kata Ganjar.
Ganjar menekankan tidak boleh lagi ada kejadian serupa di berbagai destinasi wisata yang ada Jawa Tengah. Semua pengelola pariwisata harus mengantongi izin untuk membuka kawasan wisata di daerahnya.
Artinya, semua pengelola wisata tidak boleh sembarangan atau semaunya sendiri membuka kembali destinasi wisata. Jika mau buka, destinasi wisata harus mematuhi protokol kesehatan dan pencegahannya agar semua bisa dikontrol dengan baik.