Senin 20 Jul 2020 13:24 WIB

SMPN 2 Bekasi Batal Sekolah Tatap Muka

Staf guru TU SMPN 2 Bekasi belum menjalani tes cepat.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Bilal Ramadhan
Situasi SMPN 2 Bekasi yang lengang karena tidak jadi ada pembelajaran tatap muka, Senin (20/7).
Foto: Uji Sukma Medianti
Situasi SMPN 2 Bekasi yang lengang karena tidak jadi ada pembelajaran tatap muka, Senin (20/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — SMP Negeri 2 Kota Bekasi batal melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka hari ini, Senin (20/7). Hal ini lantaran masih ada persyaratan yang belum terpenuhi.

Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bekasi Syamsu mengatakan, ada beberapa persyaratan yang belum terpenuhi untuk KBM tatap muka. Salah satunya, para staf guru tata usaha (TU) belum dites semua.

Selain itu, terjadi penurunan jumlah orang tua murid yang setuju pelaksanaan KBM dari 61 persen menjadi 15-20 persen. “Jadi KBM tatap muka belum (dapat dilaksanakan),” kata Syamsu saat dihubungi Republika, Senin (20/7).

Dia menjelaskan, saat ini jumlah staf guru TU berjumlah 78 orang. Sedianya, mereka akan menjalani rapid test pekan ini. Namun, Syamsu belum dapat memastikan apakah pihak sekolah yang mendatangi petugas kesehatan atau sebaliknya. “Pekan ini semua staf 78 orang akan dites,” kata dia.

Ia belum dapat memastikan kapan pastinya KBM tatap muka akan dimulai. Sebab keputusan tersebut bergantung pada banyak institusi, di antaranya orang tua murid, dinas pendidikan Kota Bekasi dan juga prasarana.

“Jadi tergantung dari monitoring. Kalau pihak sekolah hanya melakukan persiapan, saya menyiapkan dan saya dimonitor oleh tim monitoring,” ujar dia.

Adapun, sampai saat ini KBM di SMPN 2 Bekasi masih akan dilaksanakan secara daring. Sebelumnya, diketahui ada empat sekolah yang menjadi role model di Kota Bekasi yakni Sekolah Victory Plus, Al-Azhar, SD Jakasampurna 6 dan SMPN 2 Kota Bekasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement