Senin 20 Jul 2020 11:34 WIB

'Waspadai Pihak yang Ingin Hancurkan Kedamaian di Indonesia'

Muncul gerakan yang mengatasnamakan pembela Pancasila tapi punya agenda lain.

Pancasila
Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Forum Komunikasi dan Konsultasi Badan Pembina Rohani Islam Nasional (FBN), Ridwan Muhammad Yusuf, mengatakan bahwa dalam beberapa waktu terakhir muncul gerakan yang mengatasnamakan pembela Pancasila namun diduga mempunyai agenda lain.

Gerakan ini mendadak pro terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tetapi ingin menghancurkan keadamaian di Indonesia. Hal ini tentunya harus diwaspadai oleh masyarakat.

"Saat ini memang ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan kedamaian di Indonesia, dimana upaya-upaya itu dilakukan dengan sangat hebat dan masif. Kelompok-kelompok ini berupaya agar ada kebencian yang hadir kepada diri setiap manusia di muka bumi ini. Yang sebetulnya kita tahu bahwah kebencian ini datangnya dari dajjal,” ujar KH Ridwan Yusuf di Bogor, Sabtu (18/7).

Ridwan mengatakan bahwa kebencian yang ditebarkan itu tekah membuat hati menjadi tidak suka terhadap satu sama lain dan dapat menimbulkan kemarahan. Untuk itu perlu ada upaya bersama dari para tokoh agama maupun tokoh masyarakat yang ada di seluruh wilayah untuk bisa membuat masyarakat menjadi tetap rukun menjaga persatuan dan kedamaian serta tidak mudah terprovokasi.

"Karena kalau kebencian ini dibiarkan, tentu bisa membuat hati menjadi saling tidak suka satu sama lain yang kemudian menimbulkan kemarahan. Jadi untuk mengatasinya kita harus bahu membahu, semua kiai, alim ulama, agamawan, tokoh masyarakat harus bersatu melihat ancaman besar ini sebagai ancaman kemanusiaan. Dan tokoh-tokoh ini harus bisa membuat masyarakat atau umatnya untuk selalu menjaga perdamaian,” tutur Ridwan.

Oleh karena itu, menurut kiai yang juga motivator ini meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melawan  kebencian itu dengan rasa cinta dan kasih sayang antar sesame umat manusia sebagamana hidup ini adalah simfoni ciptaan Tuhan untuk umat manusia.

“Kebencian itu harus kita lawan dengan rasa cinta, dengan kasih sayang. Kita berikan pengertian kepada mereka bahwa setiap orang itu punya hak untuk hidup bahagia. Kita ajak seluruh elemen masyarakat agar sadar bahwa hidup ini adalah harmoni, suatu simfoni yang Allah buat bersama-sama, berwarna warni dan untuk saling menghormati satu sama lain,” ungkapnya.

Ridwan menyebutkan, dalam kasus Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) terdapat pihak-pihak yang membela dan ada pihak yang menolak. Namun yang perlu diingat adalah ideologi Pancasila sudah menjadi harga mati bagi bangsa Indonesia ini.

“Karena dengan Pancasila semua aliran dan agama dapat bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Jadi tidak boleh ada pihak-pihak yang mendukung Pancasila tapi malah memiliki agenda lain di balik itu, karena itu berarti dia ingin mengusung kebencian dan perpecahan,” terangnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement