REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat dirawat karena sakit, sastrawan Sapardi Djoko Damono mengembuskan napas terakhirnya pada Ahad (19/7). Penyair yang produktif menelurkan karya ciamik ini meninggal dunia pada usia 80 tahun.
Kepergian Sapardi merajai trending topic di media sosial Twitter. Warganet membanjiri Twitter dengan penggalan puisi-puisi Sapardi, serta do'a untuk beliau. Hingga pukul 11.00 WIB, hampir 20 ribu cicitan bertagar #Pak Sapardi.
"Si hujan bulan Juni memilih pergi pada bulan Juli. Selamat jalan Pak Sapardi, karya-karyamu abadi," tulis akun Windy Ariestanty.
"Yang fana adalah waktu. Kita abadi: memungut detik demi detik, merangkai seperti bunga. Sampai suatu hari kita lupa, untuk apa. Selamat jalan pak Sapardi, hidupmu fana, tapi karyamu abadi. Perjalanan 80 tahun yang bermakna. Terima kasih pas Sapardi," demikian tulis akun Ainur Rohman.
Melalui akun Twitter-nya, sastrawan Okky Madasari juga membagikan potret kenangannya bersama Sapardi. Foto itu menampilkan Okky, Joko Pinurbo, dan Sapardi di sebuah restoran.
"Baru tiga hari lalu ngobrolin foto ini dengan Mas Jokpin. Mau posting, sama-sama ragu. Selamat jalan Pak Sapardi. Terima kasih atas semua karya dan teladan," tulis Okky.
Penulis Moammar Emka juga menuliskan kedukaannya. Melalui akun Twitter-nya dia membagikan foto Sapardi sembari menyisipkan puisi "Aku Ingin" karya Sapardi. "Sugeng tindak, Pak Sapardi," tulisnya.