REPUBLIKA.CO.ID, TUBAN -- Penyuluh dari Dinas Pertanian Kabupaten Tuban dan BPTP Provinsi Jawa Timur aktif mendampingi kegiatan tanam padi seluas 148 hektar, gerakan pengendalian OPT jagung dan percepatan panen jagung. Sri Puji Rahayu, penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI menyatakan beberapa kelompok tani (Poktan) di Tuban bahkan telah melakukan percepatan tanam padi.
Seperti Poktan Bahagia melakukan percepatan tanam padi seluas 148 hektar di Desa Simorejo, Kecamatan Widang didampingi penyuluh Tomas Misni. Sementara Poktan Rukun Santoso di Desa Karangasem, Kecamatan Jenu melakukan panen jagung seluas setengah hektar dari varietas Bisi 2, didampingi penyuluh Suseno.
"Kemudian percepatan panen jagung Poktan Sumber Makmur di Desa Waleran, Kecamatan Grabagan dengan varietas NK212 seluas satu hektar bersama penyuluh pendamping Sepria Oktanama," kata Puji SR.
Menurutnya, penyuluh bersama petani didukung Brigade OPT juga melakukan pendampingan gerakan pengendalian OPT tanaman jagung yang dikelola Poktan Sumber Hasil di Desa Remen, Kecamatan Jenu, seluas enam hektar dari varietas NK Perkasa, setelah mendapat serangan ulat grayak didampingi penyuluh Wahyulina.
Sri Puji Rahayu menilai kebersamaan petani dan penyuluh merupakan wujud sinergitas Kostratani di lapangan. Apresiasi layak diberikan pada pemangku kebijakan di Tuban menggerakkan sektor pertanian melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di provinsi, kabupaten dan kecamatan.
"Patut diapresiasi sinergi mereka karena telah berusaha dan memaksimalkan peran aktif para pelaksana di lapangan seperti diinstruksikan Mentan Syahrul Yasin Limpo, pertanian tidak berhenti di tengah pandemi Covid-19," kata Sri PR selaku pembina penyuluhan pertanian Provinsi Jawa Timur.
Demi ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan penyuluh mendorong petani melakukan percepatan tanam. Dapat dilakukan dengan sistim metuk atau dengan tumpang sisip, karena Mentan berharap pangan tidak bersoal.
Terkait dengan ketersediaan pangan, Mentan Syahrul telah menetapkan empat program utama pembangunan pertanian yaitu meningkatkan produksi dan produktivitas, menurunkan biaya pertanian menuju pertanian berbiaya rendah, di antaranya pengembangan dan penerapan mekanisasi serta akselerasi inovasi teknologi.
Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan bantuan pemerintah berupa benih dan Alsintan serta sarpras lainnya agar dimanfaatkan sebaik-baiknya agar dapat dirasakan manfaatnya oleh petani. Demikian pula dengan pelatihan tematik bagi penyuluh, katanya sangat bermanfaat karena penyuluh yang akan menyampaikan ilmu hasil pelatihan kepada petani. Kemudian petani menularkan kepada petani lain di sekitar khususnya Kabupaten Tuban.