Sabtu 18 Jul 2020 23:05 WIB

Lima Santri Gontor Kembali Dikirim ke RS Lapangan Surabaya

Lima santri Pondok Modern Darussalam Gontor dikirim ke RS lapangan Indrapura Surabaya

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Panitia mendata sejumlah santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor asal Banten yang akan kembali ke kampus mereka di Ponorogo di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten, Jumat (19/6/2020). Sebanyak 412 santri Ponpes Modern Darussalam Gontor asal Banten kembali ke kampus mereka di Jatim dengan menggunakan 23 bus untuk melanjutkan pelajaran mereka dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Foto: ANTARA /Asep Fathulrahman
Panitia mendata sejumlah santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor asal Banten yang akan kembali ke kampus mereka di Ponorogo di Stadion Maulana Yusuf Serang, Banten, Jumat (19/6/2020). Sebanyak 412 santri Ponpes Modern Darussalam Gontor asal Banten kembali ke kampus mereka di Jatim dengan menggunakan 23 bus untuk melanjutkan pelajaran mereka dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PONOROGO - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ponorogo kembali mengirim lima orang santri Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2 ke RS lapangan Indrapura Surabaya. Mereka dikirim ke RS lapangan karena terkonfirmasi positif infeksi SARS-CoV-2 berdasarkan pemeriksaan tes usap PCR.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni menjelaskan, total santri Gontor yang terpapar Covid-19 hingga saat ini berjumlah 43 orang. Termasuk di dalamnya lima kasus baru yang terkonfirmasi berdasarkan hasil tes usap PCR yang diterima GGTP Covid-19 Ponorogo pada Jumat (17/7).

Baca Juga

"Kalau jumlah penambahan kasusnya per Jumat kemarin ada 10 orang. Rinciannya, lima dari Gontor dan lima lainnya tersebar di wilayah Bungkal, Kauman, Jetis, dan seorang pengasuh pondok pesantren di Magelang yang asalnya Ponorogo," kata Ipong, Sabtu.

Khusus untuk lima santri Gontor yang terpapar corona, Ipong menjelaskan mereka sebelumnya telah terdeteksi reaktif berdasar hasil tes cepat (rapid test) Covid-19. Begitu ada indikasi terinfeksi corona, para santri asal dari berbagai daerah di Indonesia ini kemudian dilakukan pengambilan sampel dahak atau lendir hidung dan tenggorokan.

Hasilnya baru keluar Jumat (17/7) sehingga informasi itu segera ditindaklanjuti tim GGTP Covid-19 Ponorogo dengan melakukan tracing dan testing (penelusuran dan pemeriksaan) ke sejumlah kontak erat. "Semenjak dinyatakan reaktif mereka sudah melakukan isolasi di fasilitas isolasi yang disediakan pondok. Insya Allah selanjutnya akan dirawat di Surabaya bersama santri atau ustadz lainnya yang sudah dinyatakan positif sebelumnya," papar Ipong.

Lima kasus baru lain didominasi dari klaster Ronowijayan.

Kelima pasien Covid-19 nonklaster Gontor itu adalah pengasuh pondok pesantren di Magelang berusia 58 tahun, perempuan 31 tahun yang merupakan kontak erat pasien konfirmasi posolitif dari klaster Ronowijayan, laki-laki 35 tahun yang juga memiliki riwayat kontak erat pasien klaster Ronowijayan (rekan sekantor), dan pasangan suami-istri asal Bungkal yang terkonfirmasi positif corona.

Selain kabar 10 kasus baru, Ipong juga mengabarkan empat kasus sembuh sehingga dari total akumulasi kasus Covid-19 sebanyak 124 orang, 55 di antaranya sembuh dan empat orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement