Jumat 17 Jul 2020 18:39 WIB

Gugus Tugas Luwu Utara Waspadai Klaster Relawan-Pengungsi

Tidak sedikit pengungsi dan relawan yang tidak mempedulikan lagi penggunaan masker

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga melintas di area bekas banjir bandang di kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (17/7/2020). Hingga hari ini, jumlah korban meninggal mencapai 32 orang sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian.
Foto: ANTARA /Abriawan Abhe
Warga melintas di area bekas banjir bandang di kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (17/7/2020). Hingga hari ini, jumlah korban meninggal mencapai 32 orang sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara mewaspadai potensi munculnya klaster relawan dan pengungsi banjir bandang di Masamba. Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Luwu Utara Komang Krisna.

Saat dikonfirmasi dari Makassar pada Jumat, Krisna mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan edukasi kepada pengungsi dan relawan agar tetap menerapkan protokol kesehatan meski dalam kondisi sulit akibat musibah tersebut saat ini.

Baca Juga

Ia mengakui tidak sedikit pengungsi dan relawan yang tidak mempedulikan lagi penggunaan masker. Kondisi demikian tentu saja riskan menyebabkan terjadinya penyebaran virus, baik dari relawan ke pengungsi maupun sebaliknya.

"Sekarang ini ada ribuan relawan dari berbagai daerah yang masuk ke Lutra (Luwu Utara) untuk memberikan bantuan. Kami tentu tidak tahu kondisi mereka namun kita berharap semuanya bisa disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Ia menjelaskan dalam situasi seperti ini diperlukan kewaspadaan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19. Di lokasi pengungsian, tim gugus tugas telah menurunkan sejumlah tenaga kesehatan untuk mengawasi dan mendeteksi kondisi para pengungsi.

Jika ternyata ada yang mengalami sakit dengan gejala Covid-19 seperti ISPA, maka pihaknya akan melakukan tes cepat untuk memastikan kondisi yang sebenarnya. Pihaknya juga rutin melakukan edukasi di berbagai titik pengungsian akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan seperti pakai masker, cuci tangan, ataupun berupaya tetap menjaga jarak meski kondisinya memang tidak normal saat ini.

"Jadi kami menyiapkan beberapa antisipasi terhadap munculnya klaster relawan ataupun pengungsi. Kami dari tim gugus tugas tetap fokus untuk melakukan berbagai pencegahan," jelas Krisna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement