REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Belalang-belalang kembara (Locustamigratoria) memenuhi area landasan di Bandar Udara Umbu Mehang Kundadi Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Bandar Udara Umbu Mehang Kunda Hariyanto ketika dihubungi dari Kupang, Rabu (15/7) mengatakan saat ini keberadaan belalang-belalang tersebut belum sampai mengganggu penerbangan pesawat.
"Sejauh ini masih aman-aman saja, kami selalu memantau intensitas koloni belalang itu sendiri, namun jika belalang-belalang itu tetap tinggal di landasan maka koordinasi dengan pilot apakah aman dalam penerbangan atau tidak," katanya.
Kalau keberadaan belalang-belalang kembara tersebut sampai pada tahap dikhawatirkan bisa mengganggu penerbangan, ia mengatakan, maka otoritas penerbangan kemungkinan akan menunda penerbangan demi keamanan. Pelaksana Tugas Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Timur Oktavianus Mbaku Muku saat dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa belalang sudah menguasai hampir delapan kecamatan di Kabupaten Sumba Timur.
Menurut dia, belalang memenuhi sekitar 1.400 titik di delapan kecamatan di Sumba Timur. "Sudah ada laporan dari masyarakat bahwa tanaman pertanian mereka diserang oleh belalang," katanya.
Ia menambahkan, belalang menyerang satu hektare lahan jagung di wilayah Kahaungu Eti dan menyerbu hingga ludes 1,5 hektare lahan padi di wilayah Kawangu. "Kami terus melakukan pengendalian siang dan malam," katanya.
Bantuan obat semprot dari provinsi sudah turun. "Kami sudah gunakan untuk pengendalian belalang. Saat ini kami koordinasi dengan BPBD untuk bantuan mobil untuk mobilisasi penanganan belalang," ujarnya menambahkan.