Rabu 15 Jul 2020 05:44 WIB

Lulusan Terbaik Akademi Militer Kembar

Era Presiden Sukarno lulusan terbaik Akmil meraih Garuda Yaksa.

Peraih Adhi Makayasa 2018 Letda Rovi Ardya Prawira dari Akmil (kiri), Letda (M) Faishal Djauhari dari AAL (kedua kiri), Letda Summa Laras Fatsagunar dari AAU (kedua kanan) dan Ipda Dolly Septian dari Akpol (kanan) saat upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri 2018 di Istana Merdeka, Jakarta.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Peraih Adhi Makayasa 2018 Letda Rovi Ardya Prawira dari Akmil (kiri), Letda (M) Faishal Djauhari dari AAL (kedua kiri), Letda Summa Laras Fatsagunar dari AAU (kedua kanan) dan Ipda Dolly Septian dari Akpol (kanan) saat upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri 2018 di Istana Merdeka, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior Republika

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual melantik perwira TNI dan Polri dalam upacara prasetya perwira (praspa) TNI-Polri 2020, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (14/7). Pelantikan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 55 TNI Tahun 2020 dan Nomor 56 Polri Tahun 2020 tentang Pengangkatan Taruna dan Taruni Akademi TNI dan Akademi Kepolisian menjadi Perwira TNI dan Polri.

Presiden memberikan penghargaan untuk lulusan terbaik (Adhi Makayasa) dari setiap matra TNI dan kepolisian, yaitu darat, laut, udara, dan kepolisian. Mereka dilantik menjadi Letnan Dua (Letda) bagi TNI dan Inspektur Dua (Ipda) bagi Polri. Empat nama peraih Adhi Makayasa, yakni:

  1. Letda (Infanteri) Angga Adhika Yudha, Sarjana Terapan Pertahanan, meraih Adhi Makayasa Akmil (Akademi Militer).

    2.  Letda Laut (Pelaut) Rizqy Zealand Djuhaeri, Sarjana Terapan Pertahanan, meraih penghargaan Adhi Makayasa AAL (Akademi Angkatan Laut).

    3.  Letda (Teknik) Juanda Siregar, Sarjana Terapan Pertahanan, meraih penghargaan Adhi Makayasa AAU (Akademi Angkatan Udara).

    4.  Ipda (Polisi) Ivan Pradipta Mahadika, Sarjana Terapan Kepolisian, meraih penghargaan Adhi Makayasa Akpol (Akademi Kepolisian).

    Pada 60 tahun lalu, Presiden Sukarno memberikan penghargaan bagi lulusan terbaik Akmil. Penghargaan terbaik dahulu menggunakan istilah Garuda Yaksa. Selama lima tahun dari 1960 hingga 1964, ada dua lulusan terbaik. Hal ini karena ada dua Akmil, yakni Akmil Jurusan Teknik (Jurtek) di Bandung dan Akmil Jurusan Tempur (Jurpur) di Magelang.

    Siapa lulusan kembar tersebut?

    1.    Lulusan terbaik 1960 Akmil Jurtek adalah Letda (Zeni) Sudibyo. Terakhir Letjen TNI, menjabat Kepala Bakin (Badan koordinasi Intelijen Negara). Lulusan terbaik Akmil Jurpur adalah Letda (Infanteri) Edi Sudradjat. Terakhir Jenderal TNI, menjabat Menteri Hankam.

    2.    Lulusan terbaik 1961 Akmil Jurtek adalah Letda (Zeni) Abdul Djabar. Terakhir Mayjen TNI. Lulusan terbaik Akmil Jurpur adalah Letda (Infanteri) ZA Maulani. Terakhir Letjen TNI (Hor), menjabat Kepala Bakin.

    3.    Lulusan terbaik 1962 Akmil Jurtek  adalah Letda (Zeni) Panji Susilo. Terakhir Mayjen TNI. Lulusan terbaik Akmil Jurpur adalah Letda (Infanteri) Suryadi Sudirja. Terakhir Jenderal (Hor), menjabat Mendagri.

    4.    Lulusan terbaik 1963 Akmil Jurtek adalah Letda (Zeni) Agung Harmono. Terakhir Brigjen TNI. Lulusan terbaik Akmil Jurpur adalah Letda (Infanteri) Sinungkaryo S. Terakhir Brigjen TNI.

    5.    Lulusan terbaik 1964 Akmil Jurtek  adalah Letda (Zeni) Suwarso S. Terakhir Brigjen TNI. Lulusan terbaik Akmil Jurpur Letda (Infanteri) Pieter Sitompul. Terakhir Mayjen TNI.

Sebelum itu, Presiden Sukarno selama empat tahun memberikan penghargaan terbaik bagi lulusan Akademi Zeni AD abituren 1956 hingga 1959. Mereka adalah:

    1.    Lulusan terbaik 1956 Letda (Zeni) Roestandi AM. Terakhir Mayjen TNI, menjabat Pangdam Sriwijaya.

    2.    Lulusan terbaik 1957 Letda (Zeni) Arie Bandiyoko. Terakhir Mayjen TNI, menjabat Pangdam Sriwijaya.

    3.    Lulusan terbaik 1958 Letda (Zeni) Hadi Sunaryo. Terakhir Brigjen TNI, menjabat Direktur Zeni AD.

    4.    Lulusan terbaik 1959 Letda (Zeni) Tjokorda P Swastika. Terakhir Mayjen TNI, menjabat Aspers KSAD.

Istilah Adhi Makayasa mulai diberlakukan pada lulusan terbaik 1967. Pada 1988 juga terjadi lulusan kembar, baik Akmil, AAL, AAU, maupun Akpol. Hal ini, karena terjadi perubahan pola pendidikan dari empat tahun menjadi tiga tahun.

Abituren 1988 A merupakan perwira werfing (masuk pendidikan) pada 1984. Sedangkan abituren 1988 B merupakan perwira werfing pada 1985. Sehingga saat itu ada delapan orang yang meraih Adhi Makayasa. Masing-masing akademi dua orang.

Mereka adalah:

Akmil 1988 A Letda (Infanteri) Iwan Barli Setiawan. Terakhir Kolonel (Infanteri) di Kemhan.

Akmil 1988 B Letda (Infanteri) Swastiko Yuwono. Gugur.

AAL 1988 A  Letda Laut (Suplay) Anang Dwi Kuncoro. Terakhir  Laksma TNI, menjabat Kadiskual.

AAL 1988 B Letda Laut (Elektro) Anwar Saadi. Terakhir  Laksda TNI, menjabat Kababinkum TNI.

AAU 1988 A  Letda (Penerbang) Donny Ermawan. Terakhir Marsdya TNI, menjabat Sekjen Kemhan.

AAU 1988 B  Letda (Polisi Militer) R Agung Handoko. Terakhir Marsma TNI, menjabat Danpuspomau.

Akpol 1988 A  Ipda Pol (Lalu Lintas) Unggul Sedyantoro. Terakhir Brigjen Pol, menjabat  Sekretaris Deputi Kamtibmas Kemenko Polhukam.

Akpol 1988 B  Ipda Pol (Reserse) Rycko Amelza Dahniel. Terakhir Komjen Pol, menjabat Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement