REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transportasi publik, mulai dari bus, taksi, hingga taksi daring, yang beroperasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang wajib disemprot cairan disinfektan. Hal ini dilakukan guna menciptakan lingkungan yang higienis seiring dengan pertambahan jumlah penumpang pesawat.
"Standar prosedur yang ditetapkan perseroan harus dipenuhi operator transportasi publik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kebandarudaraan," kata Direktur Operasi PT Angkasa Pura II Muhamad Wasid dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/7).
Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan yang aman dari Covid-19, lanjut dia, perlu dijaga dan ditingkatkan. Salah satunya melalui ketersediaan transportasi publik pemadu moda yang bersih dan higienis.
Wasid menegaskan bahwa pihaknya juga memastikan armada transportasi publik di bandara dapat mencukupi kebutuhan sehingga aksesibilitas masyarakat atau penumpang pesawat dapat tetap mudah untuk menuju bandara. Atau sebaliknya dari bandara menuju ke tempat tinggal.
Berikut prosedur di Soekarno-Hatta yang harus dipenuhi oleh taksi/taksi online/kendaraan sewa dan bus/minibus (travel). Area pool di luar kawasan bandara harus menyediakan fasilitas disinfeksi. Bagi armada yang sudah dilakukan disinfeksi harus diberi stiker penanda.
Pengemudi yang bertugas harus dipastikan kesehatannya, dilakukan pengecekan suhu, tidak menunjukkan gejala Covid-19, wajib memakai sarung tangan serta masker. Disediakan hand sanitizer bagi pengemudi dan penumpang. Menyediakan stiker physical distancing pada kursi armada.
Di bandara, pengemudi harus mencuci tangan, kemudian memakai sarung tangan dan masker sebelum menjemput pelanggan di terminal penumpang pesawat;
Counter di titik penjemputan di terminal harus menyediakan hand sanitizer dan thermal gun untuk memeriksa suhu penumpang. Selanjutnya, petugas konter di titik penjemputan wajib menggunakan APD seperti masker dan face shield. Penumpang wajib memakai masker dam penumpang yang boleh diangkut mengikuti kebijakan pemerintah. Semuanya menganjurkan pembayaran menggunakan nontunai, dan setelah melakukan pelayanan, harus dilakukan disinfeksi terhadap kendaraan
Adapun kereta Bandara Soekarno-Hatta juga telah beroperasi kembali dengan menetapkan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19, sebagai berikut: Penumpang wajib menggunakan masker; Suhu tubuh penumpang maksimal 37,3 derajat Celsius; Hindari kontak fisik. Juga pemasangan partisi pemisah kursi penumpang. Di stasiun dan di dalam kereta harus disediakan hand sanitizer.
Selain itu, adanya standar prosedur operasional ini diharapkan dapat mendukung aktivitas bandara yang aman dan sehat di tengah pandemi global, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional. Di Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah beroperasi tujuh operator taksi, yaitu Gamya, Primajasa, Blue Bird, Diamond, Express, Greenline, dan Silver Bird.
Sementara itu, armada bus yang beroperasi dioperatori oleh Damri, Primajasa, Hiba, Agra Mas, Big Bird, dan Sinar Jaya, sedangkan untuk minibus (travel) sudah beroperasi Jackal Holidays, Lintas Shuttle, dan Primajasa Red White Star. Adapun untuk angkutan sewa sudah beroperasi Golden Bird, INKOPAU, Mandar Indonesia, Abhinaya, dan Koperasi Berkah Bersama Mitra.
Jumlah operator transportasi publik yang beroperasi pada bulan Juli 2020 meningkat daripada data pada bulan sebelumnya di tengah pandemi seiring dengan peningkatan jumlah penumpang pesawat di Soekarno-Hatta. Pada periode 1—12 Juli 2020, jumlah penumpang di Soekarno-Hatta rata-rata mencapai 26.723 penumpang per hari. Angka itu meningkat dibandingkan dengan periode 1—30 Juni 2020 rata-rata 13.270 penerbangan per hari.