Senin 13 Jul 2020 11:20 WIB

Pasien Positif Klaster Secapa AD Berkurang 98 Orang

Total pasien positif Covid-19 di Secapa AD pada pagi ini tinggal 1.182 orang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Kadispenad Kolonel Inf Nefra Firdaus.
Foto: Puspen TNI
Kadispenad Kolonel Inf Nefra Firdaus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien positif Covid-19 dari kluster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Bandung, Jawa Barat, hari ini berkurang 98 orang. Terhadap mereka telah dilakukan tes swab kedua setelah sebelumnya dinyatakan positif bersama 1.280 personel lainnya.

"Sesuai protokol, telah dilakukan swab kedua kepada sebagian dari 1.280 personil positif Covid-19 di Secapa AD yang tujuh hari sebelumnya dilakukan swab kesatu," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus, melalui keterangannya, Senin (13/7).

Nefra menjelaskan, hasil lab PCR dari tes swab kedua itu hingga pagi ini ada 98 pasien yang dinyatakan negatif. Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Secapa AD pada pagi ini tinggal 1.182 orang.

"Sedangkan, 101 pasien positif di Pusdik Pom belum dilakukan swab kedua karena baru bisa dilakukan satu minggu setelah swab kesatu," ujar dia.

Pengungkapan fakta dan tindak lanjut dari penyebaran Covid-19 kluster Secapa AD itu dinilai sebagai langkah yang tepat. Tak ada guna menjaga citra karena jika ditutup-tutupi dapat berdampak lebih buruk ke depannya.

"Saya kira dalam hal ini TNI AD sudah mengambil kebijakan yang tepat, dengan membuka fakta dan menjelaskan langkah-langkah apa yang mereka lakukan untuk mengatasinya," ujar peneliti militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, kepada Republika, Ahad (12/7).

Fahmi menerangkan, langkah itu tepat daripada harus menjaga citra mereka. Menurut dia, menutupi masalah tersebut untuk menjaga citra justru bisa berdampak di kemudian hari jika ternyata situasi yang terjadi semakin memburuk.

"Menutupi masalah itu untuk menjaga citra, justru bisa berdampak di kemudian hari jika ternyata situasi memburuk," jelas dia.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan kasus tersebut bermula dari ketidaksengajaan. Ketidaksengajaan itu, kata dia, diawali dari adanya dua orang siswa calon perwira yang berobat ke Rumah Sakit Dustira TNI AD di Cimahi.

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka dilakukan swab test dan positif," kata Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu

Atas dasar dua siswa yang positif itu, dia memerintahkan, seluruh siswa dan staf yang ada di Secapa AD untuk dilakukan rapid test. Alhasil, ditemukan 187 orang di lembaga pendidikan militer itu dinyatakan reaktif.

Namun, belum sampai di situ, untuk lebih meyakinkan penyebaran wabah ini dapat diketahui, tes usap Covid-19 juga dilakukan terhadap seluruh siswa maupun staf Secapa AD. Berdasarkan tes usap yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), kata dia, ditemukansekitar 1.200 personel TNI di Secapa yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement