REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan seorang pasien terkonfirmasi positif di daerah ini dinyatakan sembuh dari virus corona baru tersebut pada Sabtu.
Pasien tersebut sebelumnya diduga tertular virus corona dari pasien konfirmasi positif COVID-19 yang merupakan jamaah kegiatan keagamaan Tablig di Jakarta yang kemudian menjadi klaster penyebaran virus corona.
"Informasi hari ini pasien sembuh satu orang, yaitu perempuan berusia 15 tahun atau kasus 18, riwayat kontak erat jamaah tablig Jakarta," kata Sri Wahyu dalam keterangan tertulis di Bantul, Sabtu malam.
Juru Bicara Gugus Tugas Bantul mengatakan, pasien dengan domisili Kecamatan Banguntapan ini dinyatakan sembuh dari virus corona atau hasil tes swab PCR terakhir negatif setelah menjalani pengobatan di rumah sakit rujukan selama tiga bulan lebih.
"Domisili Banguntapan, dirawat di RSLKC (Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19) Bambanglipuro selama 78 hari," kata Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul.
Selain pasien sembuh, Gugus Tugas Bantul juga melaporkan penambahan pasien positif COVID-19 tiga orang, dua orang diantaranya mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien positif sebelumnya, dan seorang lagi riwayat masih penelusuran.
Ia menyebutkan, tiga orang pasien baru itu adalah perempuan berusia 22 tahun, riwayat kontak erat dengan kasus 88 (pasien COVID-19) yang berdomisili di Kecamatan Jetis.
"Kemudian laki-laki berusia 16 tahun, riwayat sedang ditelusuri, domisili Kecamatan Dlingo, serta laki-laki berusia 75 tahun riwayat kontak erat kasus konfirmasi di Sleman, domisili Jetis," katanya.
Dengan adanya penambahan pasien positif dan pasien sembuh pada 11 Juli, maka jumlah kasus positif COVID-19 di Bantul secara akumulasi sebanyak 102 orang, dengan 69 orang sembuh, sementara kasus meninggal tiga orang, sehingga pasien positif yang rawat inap berjumlah 30 orang.