Ahad 12 Jul 2020 05:00 WIB

Terungkapnya Klaster Secapa dari Siswa Penderita Bisul

Seorang siswa yang sakit bisul disertai demam menguak klaster Secapa.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Christiyaningsih
Lebih dari 1.200 siswa Secapa AD di Bandung, Jabar, terdeteksi positif Covid-19. Masyarakat di sekitar kawasan Secapa AD akan menjadi tes cepat sebagai upaya deteksi penyebaran Covid-19.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Lebih dari 1.200 siswa Secapa AD di Bandung, Jabar, terdeteksi positif Covid-19. Masyarakat di sekitar kawasan Secapa AD akan menjadi tes cepat sebagai upaya deteksi penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa) kini menjadi pusat perhatian menyusul terungkapnya 1.280 perwira siswa (pasis) dinyatakan positif Covid-19. Sekolah yang mencetak prajurit bintara menjadi perwira ini berlokasi di Jalan Hegarmanah, Kota Bandung. Kini kawasan tersebut mulai diseterilkan dari aktivitas mobilitas baik yang masuk maupun keluar.

Bagaimana awal mulanya kasus corona tersebut terungkap? KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa yang secara khusus mendatangi Secapa mengungkapkan kepada awak media di Makodam III Siliwangi, Sabtu (11/7).

Baca Juga

Menurut jenderal bintang empat ini, kasus terkuak sejak dua pekan lalu. Saat itu ia menerima laporan dari Komandan Secapa TNI AD Mayjen TNI Ignatius Yugo Triono. "Ini berawal dari ketidaksengajaan sebenarnya,’’ kata jenderal bertubuh kekar ini.

Awalnya, ada dua pasis Secapa yang dirujuk oleh dokter klinik lembaga pendidikan tersebut ke RS Dustira (RS milik TNI AD) yang berlokasi di Kota Cimahi. Satu pasis mengeluhkan sakit bisul disertai demam karena adanya infeksi dan satu lagi bermasalah  dengan tulang belakang. Sesuai dengan prosedur keduanya kemudian menjalani swab dan dinyatakan positif Covid-19. "Keduanya dinyatakan positif setelah menjalani swab," kata dia.

 

Fakta tersebut kemudian dilaporkan Sabtu pekan lalu. Ia kemudian menginstruksikan jajarannya untuk mengirim alat rapid test ke Secapa sebanyak 1.250 unit sesuai jumlah siswa. "Tapi pertimbangan ada para pelatih yang hari-hari berinteraksi dengan mereka, maka akhirnya kami kirim 1.400 unit," ujar Andika.

Dari hasil rapid test tersebut ternyata ada 187 yang reaktif. Dari situlah kemudian Andika ingin lebih yakin sehingga kemudian dilakukan tes swab. Maka dikirimlah alat VTM dari Jakarta ke Kakesdam III Siliwangi. "VTM itu adalah alat untuk swab. Saya kirim kemudian dilakukan swab. Dilakukan tes di laboratorium PCR dari situlah akhirnya ditemukan," tutur dia.

Menurut KSAD, di Secapa TNI AD tercatat 1.280 orang positif Covid-19 sedangkan di Pusdikom tercatat 101 siswa positif Covid-19. Mereka yang di Secapa terdiri dari perwira siswa (pasis), staf dan pelatih Secapa, serta anggota keluarga personel Secapa. Dari 1.280 yang dinyatakan positif, 991 di antaranya merupakan pasis, 283 staf dan pelatih, serta enam orang anggota keluarga staf dan pelatih. "Dari enam anggota keluarga, terdapat satu orang masih anak-anak," kata Andika.

Setelah dinyatakan positif corona mereka menjalani isolasi di lingkungan Secapa. Dari 1.280 yang dinyatakan positif, hanya 30 orang yang menjalani perawatan di RS Dustira (RS TNI AD) Kota Cimahi. "Sampai hari ini masih ada 17 orang yang dirawat di RS Dusrita. Sisanya sudah kembali ke Secapa untuk menjalani isolasi," ujar dia.

Pasien yang menjalani perawatan di RS Dustira masuk dalam kategori ringan.  Ia mengatakan hampir seluruh prajurit dan keluarga yang dinyatakan positif corona  tidak ada yang memiliki gejala seperti demam, batuk, dan sakit tenggorokan. "Mereka (yang 17) dalam keadaan baik. Tidak ada gejala klinis yang diderita oleh personel dan anggota keluarga," terang Andika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement