REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Andre Rahardian mengingatkan pemerintah daerah, seluruh lapisan masyarakat dan tenaga kesehatan di Sulawesi Tengah agar tidak lalai menerapkan protokol kesehatan meski saat ini daerah itu sudah masuk zona kuning Covid-19.
"Penularan dan penyebaran Covid-19 di Sulteng sudah terkendali, namun tetap ada kemungkinan transmisi lokal sehingga jangan sampai lalai dan tetap terapkan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru atau new normal," katanya dalam web-seminar (webinar) yang diadakan Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat di Palu, Sabtu (11/7) siang.
Ia tidak ingin Sulteng mengalami serangan gelombang ke dua Covid-19 seperti yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia akibat kewaspadaan masyarakat yang mulai menurun saat daerah tersebut telah menuju zona kuning atau zona hijau Covid-19.
Oleh karena itu, dalam webinar bertajuk Peran Tenaga Kesehatan dan Masyarakat di Era New Normal, Andre menyatakan kesadaran, kepatuhan, kerja sama dan konsistensi seluruh pihak menerapkan protokol kesehatan Covid-19 menjadi kunci utama agar Sulteng dapat masuk zona hijau atau nol kasus Covid-19.
"Tenaga kesehatan dan petugas medis juga ikut menyosialisasikan tata kehidupan kenormalan baru kepada masyarakat, yakni menerapkan protokol kesehatan di masa new normal," ujarnya.
Protokol Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 di masanormal baru yang ia maksud, di antaranya menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain selain anggota keluarga di dalam rumah, menggunakan masker, mencuci tangan saat menyentuh barang yang disentuh banyak orang.
"Ingat new normal bukan berarti pandemi Covid-19 berakhir dan virusnya sudah hilang, tapi mencoba mengembalikan aktivitas masyarakat seperti sediakala, namun dengan menerapkan kebiasaan baru berdasarkan protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19," ujarnya.