Jumat 10 Jul 2020 07:56 WIB

Bilik Swab Buatan UGM Mulai Dipakai RS di DIY

Bilik swab diguakan di RSA UGM, RS Panembahan Senopati Bantul dan RUSD Yogyakarta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
RS Akademik UGM
RS Akademik UGM

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bilik pengembilan sampel swab pasien Covid-19 yang dikembangkan Tim UGM sudah dipakai tiga rumah sakit di DI Yogyakarta. Ketiga rumah sakit itu RSA UGM, RS Panembahan Senopati Bantul dan RSUD Yogyakarta.

Tim Peneliti Gama Swab serta Dosen Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA, Dr. Sumiharto mengatakan, gama swab merupakan sarana memudahkan pengambilan swab secara nyaman dan aman. Bilik tersebut diklaim mampu melindungi pasien dan tenaga kesehatan.

"Kita sengaja membuat sarana pengambilan swab aman dan nyaman, sebagai bentuk kontribusi UGM dalam penanggulangan Covid-19," kata Sumiharto, Kamis (9/7).

Ia menuturkan, bilik Gama swab yang diluncurkan akhir April ini terinspirasi kegalauannya menyaksikan istrinya yang berjuang dalam mengobati pasien Covid-19. Utamanya ketika mengambil sampel Covid-19. Ide untuk membuat sarana yang aman dan nyaman tanpa mengharuskan tenaga medis menggunakan APD lengkap dituangkan bersama rekan tim peneliti lainnya yang berada dari FKKMK UGM, Sekolah Vokasi UGM dan RSA UGM.

"Kebetulan istri dokter spesialis paru di RS Panembahan Senopati Bantul tiap hari berinteraksi dengan Covid-19," ujar Sumiharto.

Bilik gama swab 1,2x1,2 x2 meter ini dilengkapi hepa filter ukuran H14 agar memfilter virus yang masuk ke bilik. Petugas dengan APD level 1 dan 2 pun bisa menggunakan bilik tersebut.

"Bilik ini dilengkapi penerangan sinar UV, sehingga selalu steril. Aerosol di luar tidak akan masuk dan udara yang masuk ke bilik akan disaring oleh hepa filter," kata Sumiharto.

Penggunaan bilik gama swab ini bisa dilakukan di luar ruangan dan berpindah tempat. Keuntungannya, mematikan virus ketika terkena sinar matahari saat  pengambilan dilakukan pada siang hari.

Selain ada hepa filter, bilik gama swab ini dilengkapi dengan air cooler, mikrofon, handrub, lubang swab, fan tekanan positif, filter exhaust, lampu UV, glove, desinfektan, dan pedal desinfektan.

"Kita ingin tenaga kesehatan kita aman dan nyaman saat ambil sampel swab, tidak harus lagi pakai APD lengkap," ujar Sumiharto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement