Kamis 09 Jul 2020 17:25 WIB

Pelacakan Covid-19 di Secapa AD Langsung Dilakukan Militer

Ada lebih dari 200 orang di dalam kawasan ini dipastikan terpapar Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Petugas kesehatan di Kota Bandung mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat atau rapid test Covid-19. Kasus penyebaran Covid-19 di Jabar, saat ini  meningkat.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan di Kota Bandung mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat atau rapid test Covid-19. Kasus penyebaran Covid-19 di Jabar, saat ini meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekolah calon perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD) yang berada di Bandung saat ini menjadi klaster baru dalam penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19). Di wilayah ini, ada lebih dari 200 orang di dalam kawasan ini dipastikan terpapar virus tersebut.

Menurut Sekretaris Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 Jabar Daud Achmad, untuk pelacakan dan pengetesan terkait kemungkinan masih adanya orang tertular di sekolah instansi tersebut, seluruhnya ditangani oleh pihak kemiliteran. Data yang dihasilkan itu kemudian baru dimasukkan ke aplikasi PIKOBAR.

"Jadi semuanya oleh militer nggak tahu Mabes TNI atau TNI AD-nya," ujar Daud dalam konferensi pers, Kamis (9/7).

Sementara untuk pelacakan dan pengetesan masyarakat di sekitar Secapa AD, menurut Daud, hal itu merupakan wewenang dari Pemkot Bandung. Daud menegaskan, pemerintah daerah dan masyarakat baik yang ada di sekitar klaster penyebaran virus maupun tidak diharap tetap waspada. "Kita akan terus memantau kalau dari gugus tugas yah," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, satu klaster baru yang menjadi penyebaran COVID-19 adalah tempat pendidikan militer, Secapa AD, Kota Bandung. Kepastian ini, setelah pihaknya melakukan rapid test dan swab tes di kawasan pendidikan tersebut.

Berli mengatakan, hampir 200 orang di institusi pendidikan ini terpapar COVID-19. Angka ini masih mungkin bertambah karena pelacakan masih terus dilakukan.

"Kita sudah melakukan antisipasi dengan melakukan isolasi untuk satu area sekolah pendidikan tersebut," ujar Berli dalam konferensi pers, Rabu (8/7).

Berli mengatakan, jumlah orang yang positif di tempat pendidikan tersebut sudah terdeteksi pada beberapa hari ke belakang. Bahkan sudah ada delapan orang yang dirawat dari institusi tersebut. 

Bahkan, kata dia, terakhir dari 126 orang yang positif di Jabar, ada 105 orang yang berasal dari institusi tersebut. "Dan ini semua mereka positif hasil swab yah bukan lagi reaktif, " katanya. 

Untuk menimalisasi penyebaran yang semakin masif di institusi pendidikan militer ini, Pemprov Jabar berencana melakukan pelacakan dan pengetesan ke lebih 20 tempat pendidikan lainnya yang saling terikat.  Nantinya tim kesehatan dari dinas kesehatan pemerintah daerah akan mengunjungi tempat sekolah tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement