REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meninjau kesiapan tempat hiburan seperti bioskop dan karoke yang akan beroperasi di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Bandung Electronic Centre (BEC) Mal, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7). Peninjauan langsung dipimpin oleh Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna.
Peninjauan terlebih dahulu dilakukan di salah satu bioskop di BEC. Saat memasuki area bioskop, disediakan hand sanitizer bagi pengunjung. Sejumlah petugas bioskop juga terlihat mengenakan masker, pelindung wajah, dan sarung tangan. Area tempat duduk bagi para pengunjung sudah ditandai untuk menjaga jarak.
Ema mengungkapkan, pengelola bioskop akan menjual tiket secara online. Selain itu, ia melihat terdapat beberapa fasilitas hand sanitizer untuk para pengunjung. Namun, ia mendapati masih terdapat aktivitas di bioskop yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Ada yang wajar dan berlebih, mau masuk saja sampai empat kali cuci tangan padahal penjualan tiket sudah online. Jam tontonannya bareng, nah ada potensi penonton datang berbarengan," ujar Ema.
Ia pun mengaku sudah melihat simulasi penerapan jaga jarak saat menonton dengan kapasitas studio maksimal 50 persen sesuai status Kota Bandung yang berstatus biru. Ema pun sempat menanyakan waktu peralihan penonton saat akan masuk ke ruangan.
"Saat akan ada peralihan penonton film, setengah jam. Dalam waktu setengah jam, pengelola bioskop garansi tempat menonton steril dan akan ada tambahan petugas kebersihan dari dua jadi 4,. Mereka menjanjikan 20 menit paling lama, steril," kata Ema.
Ia pun menanyakan upaya pengelola agar pengunjung tidak saling menyentuh di dalam ruangan. Menurutnya, hasil peninjauan akan disampaikan kepada Wali Kota Bandung akan menentukan apakah diberi izin beroperasi atau tidak.
Terkait rencana pembukaan bioskop secara serentak pada 29 Juli yang dideklarasikan oleh asosiasi, Pemkot Bandunh menghargai hal tersebut. Namun, keputusan tergantung kepala daerah sebagai otoritas. Ia pun mengimbau anak-anak dan lansia tidak dibawa terlebih dahulu ke pusat keramaian.