REPUBLIKA.CO.ID, SANGGAU -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sanggau, Siron mengatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Nekan, Kecamatan Entikong mengakibatkan sejumlah fasilitas umum dan rumah warga mengalami rusak berat. Bahkan satu jembatan di daerah tersebut putus akibat terjangan arus deras.
"Kami sudah melihat ke lokasi, jembatan yang putus itu merupakan jembatan penghubung akses jalan Dusun Gramajaya menuju Dusun Punti Kayan," kata Siron, Kamis (9/7).
Menurut Siron, selain jembatan yang putus, tembok pagar SDN 08 Nekan juga jebol, kemudian Kantor Desa Nekan dan beberapa rumah warga juga mengalami kerusakan. Ia mengatakan, saat ini warga masih melakukan pembersihan di rumah masing - masing yang dibantu oleh tim gabungan. Untuk sementara kata Siron, BPBD Sanggau sudah menyalurkan logistik sembako termasuk makanan siap saji dan sejumlah selimut.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pendataan terhadap warga terdampak banjir, dimana untuk Dusun Gramajaya yang terdiri dari 135 kepala keluarga (KK) dan Dusun Nekan terdiri dari 118 KK.
"Kondisi dua dusun di Desa Nekan memang memprihatinkan setelah banjir bandang, mereka sangat membutuhkan uluran tangan karena harta benda mereka tidak sempat diselamatkan," ucap Siron.
Banjir bandang di Dusun Gramajaya dan Dusun Nekan, Desa Nekan Kecamatan Entikong, daerah perbatasan Indonesia - Malaysia, wilayah Sanggau tersebut dikarenakan curah hujan yg tinggi dari pukul 14.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB, Rabu (8/7) kemarin, sehingga aliran sungai meluap yang mengakibatkan banjir bandang dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter. Ia menjelaskan, sekitar pukul 01.10 WIB, Kamis (9/7) debit air banjir mulai surut.