REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menjelang perayaan Idul Adha akhir bulan ini, harga komoditas daging ayam mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Biasanya, saat kondisi normal harga daging ayam hanya dikisaran Rp 34 hingga Rp 36 ribu. Namun, saat ini harganya mencapai Rp40 ribu per kilogram (kg).
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Mochammad Arifin, pihaknya sudah melakukan pengecekan ke 10 pasar tradisional yang selama ini menjadi patokan harga komoditas pangan. Sejauh ini mayoritas komoditas harganya tidak berubah, hanya daging ayam saja yang memang melambung. "Biasanya kan Rp34 ribu sampai Rp36 ribu saat normal. Sekarang sudah sampai Rp 40 ribu per kilogram," ujar Arifin dalam konferensi pers, Rabu (8/7).
Arifin mengatakan, dalam waktu dekat ia pun akan melakukan berbagai hal agar harga daging ayam tidak terlalu tinggi ketika dijual pedagang. Terlebih perayaan Idul Adha akan berlangsung dua sampai tiga pekan lagi maka perlu langkah pasti membuat harga daging ayam tidak terus naik.
Selain itu, Arifin pun mengimbau masyarakat bisa mengalihkan sementara konsumsi ayam ke produk yang memiliki manfaat serupa seperti daging sapi atau ikan.
Wakil Kepala Perum Bulog Jabar, Lilik Nurholiq, kebutuhan komoditas beras khususnya menjelang hari besar ini masih aman. Bulog sekarang mempunyai stok beras mencapai 215 ribu ton se-Jabar.
Berdasarkan hitungannya, tahunan maka stok ini akan cukup menjelang akhir tahun. Meski kerap ada gejolak harga beras, Lilik memastikan Bulog bisa menstabilkannya kembali.
"Kami juga ada stok gula jadi kalau kemarin sempat panik buying karena harga gula tinggi, ke depan tidak perlu khawatir karena kita cukup besar dan bisa kita drop untuk pasar," katanya.
Kemudian, kata dia, untuk komoditas lain seperti minyak goreng, telur, dan terigu masih cukup sehingga harga di pasaran seharusnya tak melonjak.