REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Josua Puji Mulia Simanjuntak mengatakan, pandemi Covid-19 membuat proses digitalisasi semakin cepat.
Terbatasnya ruang gerak selama pandemi Covid-19 membuat orang-orang beralih ke digital, termasuk para wirausaha yang kini berjualan secara daring.
"Gara-gara Covid-19, kita jadi 'lari' menuju digitalisasi...Para pelaku kreatif sekarang kita dorong untuk bertransformasi digital," kata Josua dalam konferensi pers Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif for Startup (BEKUP) 2020 di Jakarta, Selasa (8/7).
Direktur Aplikasi dan Tata Kelola Ekonomi Digital Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam menambahkan, pandemi merupakan momentum bagi para wirausaha untuk merengkuh lebih banyak pembeli lewat teknologi.
"Secara keseluruhan, ekonomi digital malah naik (selama pandemi) terutama e-commerce, karena ini momentum untuk para pelaku UKM konvensional untuk bertransformasi digital," kata Neil.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hari ini meresmikan program Baparekraf (Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) for Startup atau BEKUP 2020 untuk untuk mendukung pertumbuhan perusahaan rintisan digital Indonesia demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Tahun ini, BEKUP menyoroti kebutuhan untuk membangkitkan lagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi Covid-19.
Selama empat tahun berjalan, BEKUP telah memfasilitasi 390 pre-startup di 15 kota di seluruh Indonesia.
Pada tahun kelimanya ini, BEKUP akan menyeleksi ratusan pre-startup yang bergerak di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.
Program ini akan dilaksanakan dalam 5 batch ​di 5 kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Bali, Medan, dan Makassar.
Lebih dari 500 startup ditargetkan untuk berpartisipasi dalam program BEKUP 2020.
Setelah melalui proses seleksi, startup ini akan dibina untuk kemudian dipilih menjadi 40 Startup terbaik yang akan masuk ke tahap inkubasi dengan mentor-mentor ternama di industri startup digital Indonesia.