REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Presiden Joko Widodo membeli seekor sapi dengan berat sekitar satu ton dari peternak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai hewan qurban untuk disembelih pada Idul Adha 1441 Hijriah.
"Kemarin dari Ditjen Peternakan Kesehatan Hewan Kementan mencari sapi untuk qurban Pak Jokowi, kebetulan di Bantul ada tiga (sapi peternak) yang diseleksi," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Joko Waluyo, Selasa (7/7)
Menurut dia, tiga sapi milik peternak di Bantul yang diseleksi itu berada di Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kecamatan Pajangan, dan Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret.
"Setelah dicek oleh teman-teman Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta yang lolos satu, di Sedayu. Sudah clear, tapi mau dipotong di mana kami tidak tahu, yang jelas Presiden Jokowi sudah membeli sapi dari Bantul satu ekor," katanya.
Menurut dia, peternak di Sedayu yang beruntung terpilih untuk menjual sapi kepada Presiden tersebut adalah Rika di Dusun Karangasem, Desa Argomulyo. Jenis sapi yang dibeli adalah simmental dengan berat sekitar satu ton.
Joko mengatakan, sebelum terpilih oleh Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, di wilayah DIY ada lima sapi peternak yang diajukan, selain tiga dari Bantul tersebut, dua ekor sapi dari Kabupaten Sleman.
"Jadi sapi yang dicari di DIY kemarin ada lima titik, Bantul tiga dan Sleman dua, yang lolos seleksi dari yang Sedayu. Harga sapi sebesar Rp90 juta dengan berat badan kurang lebih satu ton," katanya.
Dia mengatakan untuk memastikan kondisi sapi qurban memenuhi syarat hingga disembelih pada Idul Adha nanti, Dinas Pertanian akan rutin memantau, bahkan dalam waktu dekat tim akan memantau tempat penampungan ternak termasuk di Sedayu.