REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pakar epidemiologi Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) Defriman Djafri mengatakan dari analisis epidemologi pada 100 hari covid-19 di Sumbar terhitung angka Reproduksi Efektif (Rt) 1,52. Seratus hari terhitung sejak kasus pertama muncul 26 Maret 2020,
"Kalau kita bandingkan parameter angka Rt, itu hampir sama saja dengan angka di awal, saat kasus ini baru-baru naik di Sumbar yaitu Rt 1,6," kata Defriman kepada Republika.co.id, Selasa (7/7).
Menurut Defriman, angka naik turun penambahan kasus covid-19 di Sumbar ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah daerah bahwa akan ada potensi gelombang kedua. Defriman menilai pemerintah terlalu dini menggembar-gemborkan covid-19 di Sumbar sudah terkendali.
Patokan pemerintah mengatakan covid terkendali di Sumbar hanya pada angka kesembuhan. Padahal kata Defriman, ada 24 indikator di sebuah wilayah atau daerah covid sudah terkendali. Tiga indikator besarnya adalah kajian epidemologi, sistem kesehatan, surveilans atau pengamatan fenomena kasus covid.
"Harus penuhi indikator berdasarkan yang ditetap WHO itu untuk mengatakan covid sudah terkendali. Angka kesembuhan itu bukan indikator covid terkendali," ucap Defriman.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unand ini memahami pemerintah sudah menerapkan new normal karena ada desakan agar ekonomi terus berjalan. Tapi kenyataan yang terjadi di saat pemerintah menerapkan new normal, masyarakat sudah antiklimaks dan seakan-akan menganggap situasi sudah normal.
Kemudian pelonggaran pintu masuk Sumbar ,menurut Defriman, juga cukup riskan yang membuat potensi gelombang kedua covid terjadi. Defriman melihat seleksi orang masuk Sumbar dengan melakukan tes swab hanya di pintu masuk jalur udara. Sementara di pintu masuk jalur darat yang disebutkan harus rapid tes tidak berjalan dengan baik.
Sekarang mobilitas orang keluar masuk Sumbar sudah besar kembali, menurut Defriman sebuah resiko besar yang telah diambil pemerintah. "Kita semua harus terus waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Karena masih ada potensi gelombang kedua dan ancaman imported cases kedepan," kata Defriman menambahkan.
Sampai hari ini kasus positif covid-19 di Sumbar sudah 780 orang. Dengan rincian 54 orang dirawat di berbagai rumah sakit rujukan, isolasi mandiri 44 orang, 14 orang isolasi di BPSDM, meninggal 31 orang dan sembuh 637 orang.