Senin 06 Jul 2020 23:12 WIB

Positif Covid-19 Papua Barat Bertambah Jadi 265 Orang

Papua Barat mencatat penambahan 10 kasus Covid-19 baru.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Provinsi Papua Barat mencatat penambahan 10 kasus baru sehingga data terkini konfirmasi positif di daerah tersebut menjadi 265 orang.

"Hari ini masih ada tambahan sembilan kasus baru di Kota Sorong dan satu di Kabupaten Teluk Wondama. Jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Papua Barat saat ini menjadi 265," kata juru bicara pemerintah Provinsi Papua Barat Arnoldus Tiniap di Manokwari, Senin (6/7).

Selain kasus positif, pihaknya pun bersyukur hari ini juga terdapat penambahan pasien positif yang sembuh sebanyak tujuh orang dari Kota Sorong. Total pasien sembuh di provinsi itu saat ini sebanyak 184 orang.

"Angka pasien sembuh di Papua Barat terus meningkat, kini sudah 69,4 persen. Untuk yang meninggal tidak ada tambahan, masih empat dari Kota Sorong," kata Tiniap lagi.

Arnoldus mengapresiasi kinerja gugus tugas di sejumlah daerah. Penambahan baik konfirmasi positif maupun pasien sembuh menunjukan gugus tugas di daerah agresif dalam melakukan pelacakan dan penanganan pasien.

Menuju fase normal baru, ia pun mengajak masyarakat mulai membiasakan diri dengan pola hidup baru yakni menerapkan protokol kesehatan pada setiap aktivitas di luar rumah.

"Papua Barat saat ini masih berada pada masa tanggap darurat. Sebelum semua aktivitas benar-benar dibuka seperti biasa kita harus mulai terbiasa menerapkan protokol kesehatan," kata dia lagi.

Perpanjangan masa tanggap darurat Covid-19 di daerah ini, lanjut Tiniap, berlangsung hingga 14 Juli 2020. Saat ini Papua Barat berada pada tahap prakondisi menuju normal baru.

"Kita sedang melakukan pemetaan dan kajian epidemiologi di setiap daerah. New normal tidak serta merta dilakukan, ada kriteria yang harus kita penuhi baik dari WHO (badan kesehatan dunia) maupun gugus tugas nasional," katanya lagi.

Arnoldus menjelaskan bahwa status epidemi di 13 kabupaten dan kota di Papua Barat berbeda antara satu dengan yang lain. Normal baru tidak dilakukan secara serentak dan tergantung setuasi dan kebijakan daerah.

"Di Papua Barat ada sembilan daerah dengan status zona merah, tiga zona kuning dan satu zona hijau. Sembilan daerah zona merah ini situasinya pun berbeda, ada yang sudah 100 persen pasiennya sembuh ada juga yang masih terjadi penambahan kasus positif. Untuk itu, kajian epidemiologi sangat dibutuhkan," ujarnya menjelaskan.

Gugus tugas provinsi pun berencana melakukan tes cepat Covid-19 di daerah yang berzona kuning dan hijau yakni Pegunungan Arfak, Tambrauw, Sorong Selatan dan Maybrat. Itu dilakukan untuk memastikan penyebaran Covid-19 di daerah-daerah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement