Senin 06 Jul 2020 02:34 WIB

Nursamsi, Disabilitas di Tasikmalaya Ingin Jadi Guru SLB

Tumbuh kembang sebagai disabilitas itu cukup berat.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Nursamsi, Disabilitas di Tasikmalaya Ingin Jadi Guru SLB (ilustrasi)
Foto: www.langitperempuan.com
Nursamsi, Disabilitas di Tasikmalaya Ingin Jadi Guru SLB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Seorang disabilitas yang berjalan menggunakan papan seluncur (skate board) menerima bantuan dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menggelar tur keliling ke Alun-alun Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (5/7). Bantuan berupa sembako itu diterimanya dengan senyum bahagia.

Disabilitas itu bernama Nursamsi (19 tahun), asal Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya. Ia sengaja datang ke Alun-alun Manonjaya memenuhi undangan untuk menerima bantuan aksi sosial yang digelar dalam rangka Hari Bhayangkara ke-74. 

"Senang dapat bantuan ini, jadi merasa diperhatikan," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad.

Nursamsi merupakan siswa kelas XI Sekolah Luar Biasa (SLB) ABC PGRI Cineam. Ia lahir dengan keterbatasan fisik. Namun, hal itu tak membuat cita-citanya memudar. Anak laki-laki yang berasal dari keluarga prasejahtera itu tetap memiliki cita-cita, yaitu menjadi guru sekolah.

Namun, ia tak hendak menjadi guru sekolah umum. Nursamsi telah memantapkan diri untuk menjadi guru di sekolah luar biasa.

Kemantapannya itu datang dari pengalamannya. Menurut dia, tumbuh kembang sebagai disabilitas itu cukup berat. Sebab, tak jarang ia menerima ejekan dari orang lain mengenai kondisi tubuhnya. "Saya sering dibully. Kalau lagi main, saya tidak pernah diajak. Dibilang buntung," kata dia mengisahkan kondisi di lingkungannya.

Namun, ia memilih tak peduli dengan anggapan orang lain yang menilai dirinya lemah. Sebab, di balik keterbatasan fisik, menurut Nursamsi, masih banyak kelebihan lain yang bisa dilakukan. 

"Saya mau jadi guru supaya mengajar anak berkebutuhan khusus sekaligus menyemangati mereka," kata dia.

Kepala Sekolah SLB ABC PGRI Cineam, Wawan Suwandi mengatakan, pemahaman masyarakat kepada orang berkebutuhan khusus di Indonesia, khususnya di Tasikmalaya, masih sangat rendah. Bukan hanya kerap diberikan stigma, orang berkebutuhan khusus juga belum banyak mendapat kesempatan bekerja yang sama. "Saat ini lulusan dari SLB masih banyak yang tak bisa bekerja hanya karena disabilitas," kata dia.

Ia berharap, ke depan ada perhatian dari pemerintah untuk memberikan perhatian kepada anak-anak berkebutuhan khusus. Bukan hanya perhatian dalam bentuk bantuan, melainkan juga kesempatan yang sama untuk mereka.

"Kita tak mau dikasihani, tapi diberikan kesempatan yang sama," kata dia.

Kunjungan Ridwan Kamil ke Kabupaten Tasimmalaya adalah dalam rangka touring Hari Bhayangkara ke-74. Selain berkeliling, Gubernur Jabar yang juga ditemani Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, juga melakukan bakti sosial dengan membagikan bantuan kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Selain ke Kabupaten Tasikmalaya, rombongan itu juga berkeliling menggunakan sepeda motor ke Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement