REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur bertambah enam orang sehingga total menjadi 531 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Kamis (2/7) menyebutkan dengan adanya tambahan enam pasien baru itu saat ini jumlah kasus positif Covid-19 yang ditangani gugus tugas setempat mencapai 531 orang.
"Tambahan kasus positif masih didominasi wilayah Kota Balikpapan dengan lima kasus, sedangkan satu kasus lainnya di wilayah Kabupaten Paser," kata Andi Muhammad Ishak menyampaikan rilis harian secara virtual.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim itu membeberkan tambahan lima kasus di Balikpapan, yakni BPN-194 (laki-laki 45 tahun), merupakan OTG warga Jakarta yang akan kembali bekerja di Balikpapan. Pasien ini dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
BPN-195 (laki-laki 37 tahun), merupakan kasus PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan. Kala itu, pasien mengeluh demam dan hasil rapid testmenunjukkan reaktif. Pasien ini dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
BPN-196 (laki-laki 30 tahun), merupakan OTG warga Balikpapan yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan. Pasien ini dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
BPN-197 (laki-laki 26 tahun),merupakan OTG warga Samarinda yang berdomisili di Balikpapan. Pasien ini dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
BPN-198 (wanita 43 tahun), merupakan kasus OTG warga Balikpapan yang kontak erat (istri) denganBPN-135. Pasien ini dirawat di RSUD Kanudjoso, Balikpapan.
Untuk tambahan satu pasien di Paser, yakni PSR-30 (wanita 40 tahun), merupakan OTG warga Paser yang kontak erat dengan PSR-23. Pasien ini dirawat di RSUD Panglima Sebaya, Paser.
Andi Muhammad Ishak juga melaporkan adanya pasien sembuh sebanyak 14 orang dengan rincian, 11 orang di Kota Balikpapan dan tiga lainnya di Kutai Kartanegara.
"Saat ini jumlah pasien sembuh sudah mencapai 414 orang, sedangkan 110 orang masih menjalani perawatan medis dan tujuh orang dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika