REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mempersiapkan sejumlah peraturan sambil menunggu petunjuk dari pemerintah pusat terkait pembukaan kembali sekolah secara normal dengan tatap muka. Pemkab Cianjur bahkan telah melakukan penyemprotan disinfektan dan mengatur jadwal masuk.
"Kemungkinan satu kelas dengan jumlah siswa 35 orang akan dibagi menjadi dua shift, ada yang masuk pagi atau masuk siang, ini sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus Corona serta menghindari kerumunan," kata Bupati Cianjur Herman Suherman pada wartawan Kamis.
Meskipun sejak satu bulan terakhir wilayah Cianjur nol kasus Covid-19, namun berbagai cara untuk memutus rantai penyebaran tetap dilakukan seiring diberlakukannya adaptasi kebiasaan baru dan normal baru. Karena itu khusus untuk sekolah akan diberlakukan jadwal masuk.
Saat ini, ungkap dia, pihaknya masih mematangkan sejumlah rencana bersama Dinas Pendidikan Cianjur, sebelum mendapat keputusan dari pusat terkait pembukaan kembali sekolah secara tatap muka. Ia memperkirakan dalam waktu dekat seluruh sekolah akan dibuka kembali.
"Saat nanti dibuka kembali, tentunya protokol kesehatan menjadi kewajiban sekolah dan siswa untuk menjalankannya agar terhindar dari virus berbahaya termasuk corona. Sejumlah skema dan protokol yang akan diterapkan sudah disebar melalui surat ke masing-masing sekolah," katanya.