REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengantisipasi penyebaran Covid-19 dari kemungkinan adanya mudik perantau dari daerah itu untuk merayakan Idul Adha 1441 Hijriah. Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mengatakan kemungkinan perantau akan banyak pulang pada Idul Adha karena tidak bisa mudik saat Idul Fitri 1441 Hijriah.
"Kami antisipasi agar tidak ada penyebaran baru pada momentum ini," ujarnya di Padang, Rabu (1/7).
Irwan menyebut pada momentum Idul Fitri lalu, Sumbar berada dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga perantau tidak bisa mudik. Kemungkinan, Idul Adha kali ini akan dijadikan momentum untuk pulang dan bersilaturahim dengan keluarga.
Perantau yang mengalami kesulitan ekonomi di negeri orang karena pandemi diyakini juga akan pulang, tinggal, dan berusaha di kampung halaman. Irwan menyebut, upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak ada klaster penyebaran baru adalah dengan melakukan pengawasan selektif pada jalur darat dan laut. Sementara, pintu udara semua yang datang dipastikan harus tes usap.
"Pengawasan selektif ini sudah kami mulai sejak 29 Juni 2020. Pada momentum Idul Adha tetap kita laksanakan," ujarnya.
Pengawasan selektif itu akan memeriksa penerapan protokol kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara acak, tidak memberhentikan semua kendaraan seperti pembatasan selektif atau PSBB. Tujuannya agar tetap ada penyaringan, bahwa yang masuk ke Sumbar adalah orang yang sehat. Namun teknisnya tidak lagi seketat sebelumnya. Petugas yang disiagakan di perbatasan juga sudah dikurangi, setidaknya setengah dari jumlah personel pada penerapan PSBB lalu.
Sebaliknya, pemeriksaan di bandara dilakukan lebih ketat. Semua penumpang yang turun harus tes swab untuk memastikan kondisi kesehatan.
"Kami minta pemerintah kabupaten/kota terus mengingatkan masyarakatnya, baik yang di kampung maupun baru pulang dari rantau untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Irwan.
Penyebaran Covid-19 di Sumbar sudah melandai dalam beberapa pekan terakhir. Penambahan kasus tidak lagi signifikan, sementara tingkat kesembuhan makin baik. Data Dinas Kesehatan Sumbar, total kasus positif terinfeksi Covid-19 pada Rabu (1/7) adalah 742 orang dengan rincian 607 orang (81,80 persen) berhasil sembuh, dirawat di rumah sakit karantina dan isolasi mandiri sejumlah 104 orang (14,02 persen), dan meninggal dunia 31 orang (4,18 persen).