REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Selama Juni, di Indonesia tercatat gempa tektonik terjadi sebanyak 667 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah gempa pada bulan tersebut meningkat dibandingkan, bulan sebelumnya, yaitu pada Mei 2020, yaitu sebanyak 557 kali.
Gempa yang terjadi pada Juni dilaporkan signifikan dengan kekuatan magnitudo (M) lebih dari 5,0 sebanyak 16 kali. Jumlah gempa signifikan ini jumlahnya meningkat dibandingkan Mei, dengan sebanyak 13 kali.
Selama Juni terjadi gempa kecil dengan kekuatan magnitudo kurang dari 5,0 sebanyak 651 kali. Jumlah gempa ini meningkat dari Mei, yaitu sebanyak 564 kali.
Selama Juni 2020 terjadi gempa yang dirasakan guncangannya oleh masyarakat sebanyak 64 kali dalam berbagai variasi magnitudo dan kedalaman. Jumlah gempa dirasakan ini meningkat dari Mei, dengan sebanyak 63 kali.
Gempa selama Juni terjadi dua kali, yaitu gempa di Aceh-Sabang yang dipicu sesar aktif pada 4 Juni dengan berkekuatan 4,8 M yang merusak beberapa rumah. Kemudian, ada gempa di Maluku Utara yang dipicu aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina pada tanggal yang sama dengan kekuatan 6,8 M yang dilaporkan merusak ratusan rumah.
Sementara itu, zona aktif gempa tektonik selama Juni mencakup wilayah mulai dari Aceh-Sabang, Bengkulu-Lampung, Selatan Banten - Jawa Barat, Selatan Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Banda, Palu, Poso, Morowali, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Mamberamo Papua. Zona aktif gempa ini diperkirakan dapat berlanjut hingga Juli, tapi ada kemungkinan dapat segera meluruh aktivitasnya.
Dalam upaya monitoring aktivitas gempa di wilayah Indonesia, Badan Metereologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat ini telah mengoperasikan 372 sensor seismograf. Sementara itu, untuk memberikan informasi terbaru mengenai gempa bumi dan peringatan dini tsunami, 590 peralatan diseminasi informasi juga dioperasikan, yang terdiri atas Digital Video Broadcast (DVB) sebanyak 205 lokasi, Warning Receiver System (WRS) sebanyak 70 lokasi dan WRS NewGen - Realtime sebanyak 315 lokasi yang dipasang pada 2019.