REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Nilai ekspor Sumatra Utara pada bulan Januari sampai Mei 2020 turun 4,85 persen daripada periode sama tahun 2019 atau menjadi 3,032 miliar dolar AS akibat pandemi COVID-19.
"Nilai ekspor Sumut periode 2020 masih 3,032 miliar dolar AS dari periode sama pada tahun 2019 yang sudah 3,186 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi di Medan, Rabu ().
Penurunan ekspor sudah mulai terjadi pada bulan Maret, khususnya ke Republik Rakyat China (RRC), dampak pandemi COVID-19."Pada bulan Januari sampai Mei 2020, nilai ekspor Sumut ke RRC turun 21,06 persen atau menjadi 317,46 juta dolar AS," katanya.
Ia menyebutkan penurunan ekspor terbesar dari golongan industri walau secara total kontribusi devisa terbesar ekspor Sumut tetap berasal dari sektor itu. Menurut Syech, ekspor Sumut sebenarnya sudah naik, termasuk ke RRC, Amerika Serikat, dan Jepang.
Tiga negara itu tercatat merupakan pangsa ekspor terbesar Sumut masing-masing 84,97 juta dolar AS, 59,01 juta dolar AS, dan 31,34 juta dolar AS pada bulan Mei 2020."Ekspor Sumut ke Myanmar, Malaysia, dan Rusia juga naik. Diprediksi ke depannya, nilai ekspor naik karena memasuki normal baru," katanya.