REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI - Dinas Kesehatan Banyuwangi mengeluarkan sertifikat memenuhi protokol kesehatan dalam era normal baru. Sertifikat itu diberikan kepada 300 warung rakyat setelah dilakukan penilaian dan verifikasi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan selama tiga pekan terakhir tim gabungan Pemkab Banyuwangi bergerak ke berbagai pelaku usaha warung rakyat. Tim tersebut mendampingi penerapan standar pelayanan sesuai protokol kesehatan. Pada saat bersamaan, langkah serupa juga dilakukan untuk objek wisata, hotel, homestay, kafe, dan restoran.
"Sertifikasi terhadap warung rakyat dilakukan untuk memberi jaminan keamanan, kesehatan, dan keselamatan bagi semua yang terlibat di sektor ini," ujarnya, Rabu.
Menurut Anas, selama ini warung-warung rakyat berperan dalam menggerakkan ekonomi termasuk menopang sektor pariwisata. Ke depan jika sektor wisata benar-benar dibuka, maka warung rakyat sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Wisatawan bisa nyaman dan warung rakyat bisa semakin laris.
"Jadi, semua sama-sama aman. Pengunjung dan wisatawan yang berkuliner di warung rakyat aman. Pekerja warung rakyat pun aman. Semua itu akan terjadi jika protokol kesehatan dijalankan dengan baik," ucapnya.
Azwar Anas menambahkan di Banyuwangi kuliner legendarisnya banyak dijajakan oleh warung-warung rakyat Seperti nasi tempong, rujak soto, sego cawuk, dan kuliner lainnya. "Dengan sertifikasi ini, kami berharap wisatawan yang datang merasa nyaman dan aman menikmati kuliner di warung rakyat," katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan 300 warung rakyat yang telah mendapat sertifikasi kesehatan ditampilkan dalam aplikasi Banyuwangi Tourism. "Kami tampilkan semuanya di aplikasi Banyuwangi Tourism secara bertahap. Nantinya warung mana saja yang sudah lolos sertifikasi menyambut normal baru akan tersaji secara secara dalam jaringan (daring)," ujarnya.
Data yang diperoleh wartawan menyebutkan di Kecamatan Srono tercatat ada enam warung makan dan 10 pedagang kaki lima yang telah mendapat sertifikasi dengan melibatkan praktisi kesehatan daripuskesmas. Warung-warung tersebut telah menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya dilengkapi fasilitas sanitasi yang baik, ada aturan pembatasan fisik, hingga pelayan yang menggunakan pelindung diri.