Rabu 01 Jul 2020 18:35 WIB

Covid-19 Masih Berisiko Tinggi Menular di 53 Daerah

Sebagian daerah alami perbaikan terkait penularan Covid, beberapa lainnya memburuk.

Presiden Joko Widodo (kanan) menyimak penjelasan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6). Pada hari ini, Wiku kembali memaparkan daerah-daerah dengan risiko tinggi penularan Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kanan) menyimak penjelasan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6). Pada hari ini, Wiku kembali memaparkan daerah-daerah dengan risiko tinggi penularan Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sapto Andika Candra, Fauziah Mursid, Febrian Fachri

Pemerintah merilis data terbaru pemetaan zona risiko penularan Covid-19 untuk setiap kabupaten/kota di Indonesia. Per 28 Juni 2020, terdapat 53 kabupaten/kota dengan risiko tinggi, 177 kabupaten/kota dengan risiko sedang, 185 kabupaten/kota dengan risiko rendah, dan 99 kabupaten/kota yang tidak terdampak atau tidak ada kasus baru.

Baca Juga

Artinya, menurut data terbaru, porsi daerah dengan status zona kuning-hijau sebanyak 55,44 persen. Sebagai informasi, warna kuning mewakili risiko rendah dan hijau mewakili daerah tanpa kasus positif. Sisanya, warna oranye mewakili zona risiko sedang dan merah mewakili risiko tinggi.

Jumlah daerah yang berada di zona kuning-hijau ini menurun dibanding capaian pada Mei sampai pertengahan Juni 2020. Catatan pemerintah, porsi daerah berstatus zona kuning-hijau pada Mei 2020 sebesar 46,7 persen. Sempat membaik pada 14 Juni dan 21 Juni dengan angka 52,53 persen dan 58,37 persen. Namun menurun lagi pada 28 Juni dengan 55,44 persen.

"Hal ini menunjukkan bahwa dinamika perubahan sering terjadi dari waktu ke waktu. Pemda harus tetap memantau protokol kesehatan dengan ketat agar kasusnya tidak meningkat, bahkan harusnya terus menurun. Sehingga secara nasional perubahan semakin lama semakin membaik," ujar Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Rabu (1/7).

Sementara itu, Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Dewi Nur Aisyah menambahkan bahwa pemetaan risiko per kabupaten/kota ini dilakukan setiap pekan. Berdasarkan perbandingan antara data tanggal 28 Juni dan 21 Juni, maka jelas ada dinamika. Sebagian daerah mengalami perbaikan terkait penularan Covid-19 ini, beberapa lainnya justru memburuk.

Dewi memerinci, ada 19 kabupaten/kota yang statusnya membaik dari risiko tinggi menjadi sedang. Tetapi, ada juga 14 kabupaten/kota yang mengalami perburukan dengan perubahan status dari risiko sedang menjadi tinggi. Bahkan, ada satu daerah yang statusnya meloncat dari risiko rendah menjadi risiko tinggi.

Daerah yang mengalami perbaikan dari risiko tinggi alias zona merah menjadi risiko sedang alias zona oranye, antara lain Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorotantalo di Gorontalo; Kabupaten Semarang dan Kota Magelang di Jawa Tengah; Kabupaten Kediri, Tuban, Lamongan, Pamekasan, Kota Pasuruan, dan Kota Batu di Jawa Timur; serta Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungau Tengah, dan Tanah Laut di Kalimantan Selatan.

Lalu ada Kabupaten Lamandau di Kalimantan Tengah, Kabupaten Maluku Tengah di Maluku, Kota Jayapura di Papua, Kabupaten Buton di Sulawesi Tenggara, Kota Tomohon di Sulawesi Utara, dan Kota Binjai di Sumatra Utara.

Ada juga 31 kabupaten/kota yang mengalami perbaikan dari status risiko sedang menjadi rendah. Namun dibarengi dengan perburukan yang dialami 37 kabupaten/kota yang statusnya naik dari risiko rendah menjadi sedang.

Dewi juga menyebutkan ada tujuh kabupaten kota yang mengalami perbaikan dari status risiko rendah menjadi tidak ada kasus baru, alias zona kuning menjadi hijau.

"Artinya ini (zona hijau) termasuk daerah di mana tidak ada penambahan kasus Covid dalam empat minggu terakhir dan angka kesembuhan mencapai 100 persen," jelas Dewi.

photo
Angka kematian Covid-19 per 100 ribu penduduk - (Infografis Republika.co.id)

Kemudian ada juga lima kabupaten/kota yang kondisinya memburuk dengan naik level dari zona tidak terdampak menjadi zona berisiko sedang. Tiga kabupaten/kota yang berubah statusnya dari tanpa kasus menjadi berisiko rendah.

"Artinya ada kasus lagi setelah selama sebulan tidak ada kasus sama sekali," katanya.

Dewi menilai, perubahan yang terjadi di setiap daerah ini terjadi begitu dinamis. Ada daerah yang mengalami perbaikan, serta sebaliknya ada yang justru memburuk. Artinya, menurutnya, pemerintah daerah harus tetap waspada dan tidak boleh mengendurkan penanganan dan pencegahan Covid-19.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto hari ini merilis total penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 1.385 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus keseluruhan di Indonesia ada total 57.770 kasus. Sebaran penambahan harian tertinggi hari ini ditempati oleh DKI Jakarta dengan 217 kasus, Jawa Timur 185, Jawa Tengah 173, Maluku Utara 147 dan Sulawesi Selatan 30 kasus.

Selain penambahan kasus baru, pemerintah juga mencatat penambahan pasien sembuh sebanyak sembuh 789 sehingga total 25.595. Kemudian pasien meninggal 58 dan total menjadi 2.934 orang akibat Covid-19.

"Sudah 451 kabupaten dan kota di 34 provinsi yang terdampak Covid-19, dan kita masih melakukan pemantauan terhadap orang dalam pemantauan sebanyak 45.192 orang dan pasien dalam pengawasan 13.296  orang," ungkapnya.

Selain DKI Jakarta yang kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19, Kota Padang kembali mengalami peningkatan kasus. Pada Rabu (1/7), Padang mencatatkan 13 kasus positif baru, sehingga total di Kota Padang sudah ada 519 kasus positif virus corona.

"Dari Kota Padang hari ini ada tambahan 13 orang positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal.

Jasman memerinci, dari 13 orang warga Padang yang dinyatakan positif Covid-19 hari ini, lima adalah ibu rumah tangga (IRT), lima pekerja Posyandu, dua pelajar dan satu balita.

Secara total di Provinsi Sumbar, hari ini terdapat tambahan 16 kasus positif Covid-19. Selain 13 dari Kota Padang, dua kasus baru dari Kabupaten Padang Pariaman dan satu kasus dari Kota Bukitinggi. Sementara, jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh hari ini di Sumbar ada tujuh orang dan semuanya berasal Kota Padang.

photo
10 besar daerah dengan rasio kasus Covid-19 tertinggi. - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement