REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 150 seniman di Provinsi Riau akan mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbud karena kehidupan ekonomi mereka semakin sulit sebagai dampak pandemi Covid-19.
"Dari 400 seniman yang sudah diverifikasi oleh tim verifikator, 150 orang sudah dinyatakan lolos dan akan dapat bantuan langsung tunai dari Ditjen Kebudayaan dalam waktu dekat," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Selasa (30/6).
Ia mengatakan tidak semua seniman yang sudah mengusulkan mendapatkan BLT lolos verifikasi karena berbagai sebab.
"Misalkan ada yang tidak lolos verifikasi karena memang benar dia seniman, tapi dia ada pekerjaan lain menjadi guru atau kepala dinas seperti saya. Tentu tidak layak lagi dapat bantuan sebagai seniman," katanya.
Meski begitu, Disbud Riau mengusulkan tambahan penerima karena belum semua seniman di daerah tersebut mengajukan usulan bantuan.
Sebabnya, katanya, ada juga seniman yang layak dibantu, tetapi terkendala karena tidak punya akses informasi untuk mengajukan permohonan.
"Kita usulkan tambahan karena masih banyak seniman kita yang belum masuk. Salah satunya maestro kita, Pak Taslim. Dia nggak punya email, dia nggak punya telepon android," ujarnya merujuk pada Taslim, maestro tradisi lisan Koba Rokan di Riau.
Untuk menjangkau seniman di pelosok Riau yang belum mendapat bantuan, Disbud Riau menggunakan strategi jemput bola atau proaktif menghubungi seniman.
"Kita yang akan menelepon mereka untuk segera membuat pengajuan. Kalau tidak punya email pribadi, bisa gunakan email Dinas Kebudayaan," ujar Yoserizal.
Sebelumnya, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan pemerintah membantu pekerja seni yang paling terdampak pandemi melalui bantuan skema Program Keluarga Harapan (PKH). Data yang dikumpulkan Kemdikbud sampai awal April 2020 ada 10.689 pekerja seni yang memenuhi kriteria untuk mendapat bantuan tersebut.
Seniman yang menjadi prioritas memperoleh bantuan adalah mereka yang sudah berkeluarga, memiliki penghasilan di bawah Rp 10 juta, tidak memiliki pekerjaan lain selain bidang seni, dan belum pernah mendapat PKH.
Bantuan juga diberikan kepada seniman yang lajang dengan penghasilan di bawah Rp 10 juta, tidak memiliki pekerjaan lain kecuali aktivitas seni, serta belum pernah mendapat program Kartu Prakerja. Data sementara untuk kelompok itu 8.367 orang.
Pendaftaran pekerja seni terdampak Covid-19 terkait dengan program bantuan itu untuk gelombang pertama sudah berakhir pada 8 April.