Selasa 30 Jun 2020 11:00 WIB

2021, Depok Fokus Penanganan 10 Lokus Stunting

Lokus ditetapkan karena kelurahan tersebut masih ditemukan kasus stunting. 

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Agus Yulianto
DEPOK--Sekretaris Daerah Kota Depok, Hardiono, bersama Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida, menandatangani Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting Kota Depok di  Ruang Rapat Depok City Operational Room (DeCOR), belum lama ini.
Foto: Dinas Kominfo kota Depok
DEPOK--Sekretaris Daerah Kota Depok, Hardiono, bersama Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida, menandatangani Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting Kota Depok di Ruang Rapat Depok City Operational Room (DeCOR), belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan terus memaksimalkan program penurunan kasus stunting. Salah satunya dengan melakukan program penurunan stunting di 10 lokasi khusus (lokus) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinkes Kota Depok Novarita mengatakan, sebanyak 10 lokus tersebut berada di 10 kelurahan di Kota Depok. Pada lokasi tersebut akan dilakukan berbagai program pendorong untuk menurunkan kasus stunting. 

"Sudah ditetapkan 10 lokus yang akan kami fokuskan tahun depan dalam penurunan kasus stunting," ujar Novarita dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (29/6).

Menurut Novarita, lokus ditetapkan karena kelurahan tersebut masih ditemukan kasus stunting. Dengan demikian, perlu dilakukan perbaikan dan menjalankan program pendukung.

"Adapun lokus tersebut berada di Kelurahan Serua, Pangkalan Jati Baru, Bojongsari, Pasir Putih, RangkapanJaya, Bedahan, Duren Seribu, Cisalak Pasar, Mekarjaya dan Kelurahan Depok," ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk program pendukung yang akan dilakukan pada lokus tersebut antara lain, meningkatkan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita. Serta pemeriksaan ibu hamil secara intens.

Kemudian juga, akan dilakukan pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri dan ibu hamil, dan pemulihan bagi anak gizi kurang. "Kami juga akan melakukanpeningkatan penyediaan air minum dan sanitasi, peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Lalu peningkatan kesadaran dan komitmen untuk ibu dan anak," jelas Novarita.

Dia berharap dalam memaksimalkan program penurunan kasus stunting mendapat dukungan dari seluruh pihak, termasuk perangkat daerah terkait. "Selain itu juga dukungan dari masyarakat sangat diharapkan agar programnya berjalan maksimal," harap Novarita. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement