Selasa 30 Jun 2020 07:32 WIB

Presiden Seharusnya Juga Evaluasi Gugus Tugas Covid-19

Legislator menyoroti kritik Presiden Jokowi terhadap penyerapan anggaran di Kemenkes.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (tengah) berbincang dengan sejumlah anggota DPR saat akan mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/6/2020). Rapat yang juga diikuti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy itu membahas penanggulangan defisit dana jaminan sosial BPJS Kesehatan dan perbaikan tata kelola sistem layanan kesehatan
Foto: ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (tengah) berbincang dengan sejumlah anggota DPR saat akan mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (11/6/2020). Rapat yang juga diikuti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy itu membahas penanggulangan defisit dana jaminan sosial BPJS Kesehatan dan perbaikan tata kelola sistem layanan kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani menyoroti kritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap rendahnya penyerapan anggaran di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurutnya presiden perlu  juga mengevaluasi kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

"Jika merujuk pada penyerapan anggaran Kemenkes yang rendah, tentu Presiden harus mengevaluasi Gugus Tugas Pusat Percepatan Penanganan Covid-19 secara menyeluruh bukan hanya Menkes mengingat serapan yang rendah ini terkait dengan penanganan Covid19," kata Netty kepada Republika, Senin (29/6).

Baca Juga

Terkait isu reshuffle, ia memandang hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden. Ia mengatakan reshuffle dilakukan presiden untuk mengevaluasi dan mengontrol para pembantunya.

"Termasuk Menkes, sepanjang ada ukuran kinerja yang fair dan transparan," ujarnya.

Politikus PKS tersebut menambahkan, jika presiden menganggap masih ada kementerian atau lembaganya yang dianggap kinerjanya masih kurang maka Presiden harus mencari akar masalahnya untuk diselesaikan hingga tuntas. Menurutnya hal tersebut merupakan tanggung jawab presiden sebagai pemegang mandat pemerintahan tertinggi untuk memberikan arahan, mengontrol dan mengevaluasi secara ketat sejak awal. 

"Presiden harus tegas dan siap pasang badan untuk melindungi rakyatnya," tegasnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi menyoroti kinerja di sejumlah kementerian dan lembaga yang dinilai masih biasa saja di tengah kondisi saat ini. Presiden juga menyayangkan penyerapan anggaran di Kemenkes baru 1,53 persen dari 75 Triliun.

"Uang beredar di masyarakat ke-rem kesitu semua, segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga men-trigger ekonomi," ungkapnya di Istana 18 Juni 2020 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement