Senin 29 Jun 2020 18:58 WIB

Pemprov Sudah Edarkan Surat AKB ke Kabupaten dan Kota

Selama AKB ini Pemprov Jabar sudah menyiapkan 627 ambulans dan alat rapid test

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar melakukan rapid test via Mobile Covid-19 Test, di Kota Cimahi, Ahad (31/5). Pengetesan masif secara intens dilakukan salah satunya untuk menghadapi penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal
Foto: Humas Pemprov Jabar
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar melakukan rapid test via Mobile Covid-19 Test, di Kota Cimahi, Ahad (31/5). Pengetesan masif secara intens dilakukan salah satunya untuk menghadapi penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan, surat edaran yang menjadi dasar hukum Adaptasi Kebisaan Baru (AKB) sudah diedarkan ke semua Kabupaten dan Kota di Jabar. Menurutnya, daerah sebenarnya bisa memilih bisa AKB atau memiliki keinginan berbeda.

"AKB surat dari kami dasar hukum sudah diedarkaan maka daerah bisa memilih mau AKB atau seperti cimahi punya keinginan berbeda. Itu di Jabar kalau mau AKB ada dasar hukumnya. Tapi kalau mau lanjut PSBB,  bisa sesuai protokol daerah masing-masing," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (29/6).

Emil mencontohkan, dulu saat ada PSBB provinsi dan proposional, kemudian Purwakarta tidak ikut. Hal ini, bisa saja yang penting ada penegakan aturan protokol kesehatan. "Misalnya, harus ketat menggunakan masker, dangdutan jangan dulu, kewaspadaan tidak boleh dikendurkan, test rapid akan ditingaktkan," paparnya.

Emil mengatakan, selama AKB ini Pemprov Jabar sudah menyiapkan 627 ambulans yang sudah dilengkapi dengan 300-500 rapid test. "Minggu ini mulai bergerak akan ditambah alat tes dari UNPAD, makanya kewasapdaan jangan turun," katanya.

Selama AKB, pihaknya akan meneruskan pengetesan 100 persen pasar, tempat pariwisata, terminal, dan stasiun sebagai titik paling rawan."Nah PSBB, kalau di bodebek masih ya. Jadi, ini bukan seluruhnya tidak ada PSBB. Kalau non Bodebek masih PSBB dan non Bodebek  AKB. Tapi menjelang tanggal 2 Juli, ini akan dievaluasi," katanya.

Terkait rapid test, menurut Emil, saat ini kapasitasnya 2000 per hari. Jadi, sekarang sekarang untuk tes PCR, bisa mencapai 78 ribu."Jadi sudah naik 13 ribu an (tes). Sekarang kita sudah 78 ribu dengan rata-rata 2000 an per hari, bahkan ini terus bertambah," katanya.

Kemudian, kata dia, dari sisi kasus aktif dii Jabar sekarang yang sembuh sudah melebihi yang sakit atau dirawat. Sehingga, kesembuhan ini rata-rata 17 orang per hari."Dan kemudian Alhamdulillah reproduksi Covid di bawah 1 dan rata-rata ada di 0,79 masih konsisten," katanya.

Pasien Covid-19 yang sembuh, ada 17 orang per hari ini melompat. Maka kalau dirata-rata untuk total sembuh masih banyak. Ini menunjukan di Jabar orang sembuh dengan bantuan tenaga kesehatan jumahnya melebihi yang dirawat atau OTG. "Dan di RS sekarang hanya 26 persen menurun, sampai akhirnya harapan nol persen," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement