Senin 29 Jun 2020 16:10 WIB

Pengelola Mal Diminta Ingatkan Pengunjung tak Bawa Balita

Mal bukan lagi tempat hiburan keluarga karena bisa menjadi klaster baru

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas memeriksa suhu tubuh balita. Pengelola mal diminta ingatkan pengunjung tak bawa balita. Ilustrasi.
Foto: Antara/M Ibnu Chazar
Petugas memeriksa suhu tubuh balita. Pengelola mal diminta ingatkan pengunjung tak bawa balita. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung meminta pengelola mal memasang papan pengumuman tentang usia kritis dan rentan terpapar Covid-19. Pengelola mal juga diminta selalu mengingatkan pengunjung untuk tak membawa anak-anak ke pasar swalayan.

"Ya, ini penting. Masyarakat juga harus tahu bahwa usia kritis dan rentan terpapar Covid-19 itu adalah balita 0-5 tahun dan kaum lansia," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandar Lampung, Senin.

Baca Juga

Menurut dia, walaupun rata-rata mal sudah menerapkan protokol kesehatan, tetap mereka wajib mengingatkan para orang tua agar tidak membawa balita dan lansia saat berkunjung ke mal. "Ini juga salah satu cara kita semua untuk memutus mata rantai Covid-19 dan menjaga keluarga kita dari virus ini," kata dia.

Namun, hal ini juga harus didukung oleh masyarakat yang tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitasnya. Termasuk saat berbelanja kebutuhan ke mal pasar tradisional dan modern.

"Saya imbau, ingat yang namanya usia kritis dan rentan Covid-19 ini ada pada balita dan lansia serta orang dengan penyakit penyerta. Jadi tolong jaga mereka jangan diajak ke kerumunan," jelas Reihana.

Menurutnya, mal atau pasar modern bukan lagi tempat hiburan keluarga sebab di sana bisa menjadi klaster baru. "Jadi jika masih sayang anak beri mereka permainan edukatif bisa dilakukan oleh orang tua dari rumah, bukan diajak ke mal dan ke tempat lainnya," kata dia.

Berdasarkan pantauan di salah satu pasar modern terbesar di Kota Bandar Lampung, anak-anak dan kaum lansia kini dibebaskan berkunjung ke mal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement